Telantar 2 Tahun di NTB, Santi Warga Cimekar Berhasil Diselamatkan dan Dipulangkan, Ini Kata TKSK Cileunyi

foto

Istimewa

Santi (berkerudung pink) saat dijemput PSM dan TKSK Cileunyi di stasiun kereta cepat Whoosh Tegalluar, Cibiruhilir, Selasa (22/10/2024) petang

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Santi (25) warga Kampung Tagog RT 05 RW 15, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang telantar selama 2 tahun di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil diselamatkan dan dipulangkan.

Santi yang mengalami depresi dan kini sudah berkumpul kembali dengan keluarganya, berhasil diselamatkan dan dipulangkan atas upaya serta kerjasama Kementerian Sosial, Dinsos NTB, Dinsos Mataram, Dinsos Jabar dan Dinsos Kabupaten Bandung serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cileunyi, Kabupaten Bandung.

TKSK Cileunyi, Yadistira ketika dikonfirmasi membenarkan jika Santi yang sejak tahun 2022 telantar di Mataram, NTB berhasil diselamatkan dan dipulangkan ke kampung halamannya.

"Saat ini Santi sudah berkumpul dengan keluarganya di Kampung Tagog, Desa Cimekar yang dijemput dari Stasiun Kereta Cepat Whoosh Tegalluar, Selasa (22/10/2024) petang setelah perjalanan dari Halim," kata Yudistira kepada KejakimpolNews.com, Kamis (24/10/2024) malam.

Menurut Yudistira, keberadaan Santi yang telantar dilaporkan dua lalu yang akhirnya terlacak. Setelah koordinasi dengan keluarga Santi, kata Yudistira, TKSK Cileunyi, Dinsos Kabupaten Bandung, Dinsos Jabar, Dinsos Mataram dan Kemensos berusaha memulangkan Santi.

"Akhirnya Sentra Abiyoso Kemensos RI siap memfasitasi, termasuk Dinsos dan relawan sosial Kota Bima pun turut memfasilitasi kepulangan Santi. Santi yang sempat dirawat di RS Bima Mataram, setelah sembuh bisa dipulangkan dari Mataram dijemput Sentra Abiyoso Kemensos selanjutnya naik kereta cepat Whoosh dari Halim ke Tagalluar," terang Yudistira.

Di Stasium Whoosh Tegalluar sambung Yudistira, Santi dijemput petugas Dinsos Kabupaten Bandung, TKSK Cileunyi dan PSM Desa Cimekar, yang diantar langsung antar menuju rumah keluarganya.

"Nasib Santi ini memang tragis setelah mendengar apa yang dicerikan pihak keluarganya. Bayangkan, dua tahun lalu Santi yang dibawa suami sirinya ke Mataram NTB mengalami kekerasan dari suaminya di kontrakan dan ditinggalkan begitu saja," ungkap Yudistira.

Depresi berat

Sejak itulah Santi mengalami depresi berat dan tinggalnya pun entah dimana karena berpindah tempat. Beruntung, kata Yudistira dua bulan lalu ada yang mengenali Yanti, salah seorang saudaranya yang kebetulan berada di Mataram.

"Sejak itulah keberadaan Santi terlacak meski tak memiliki kartu identitas (KTP) sehingga dikabarkan ke keluarganya. Pihak TKSK dan dinas terkait pun akhirnya turun tangan untuk segera memulangkan Santi yang akhirnya kini sudah kembali berkumpul dengan keluarga,"ucap Yudistira.

Hingga saat ini Yudistira belum mengetahui persis kronoligis selama 2 tahun Santi telantar. Termasuk dimana keberadaan suaminya saat ini yang telah menelantarkan Santi istrinya.

"Jujur, saat ini Santi mengalami depresi berat belum bisa dikorek keterangannya terkait nasib yang dialaminya. Bahkan kondisi Santi saat ini butuh pendamping guna penyebuhan psikisnya yang berat,"ucapnya.

"Yang pasti, pihak keluarga Santi dan pengurus RT, RW dan Pemdes Cimekar mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang berhasil menyelamatkan serta memulangkan Santi," tutup Yudistira.**

Author: Yayan Sofyan 

Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Pohon Tumbang Menimpa Dua Pemotor, Jalur Kuningan-Ciamis Terhalang
Agus Toyib Jadi Pj,Bupati Kuningan, Bey: Jaga Netralitas ASN, TNI dan Polri dalam Pilkada
Festival Literasi Digital Diskominfo Jabar, Kota Bandung Raih Lima Penghargaan
Bey Machmudin Buka West Java Youth Forum, Dorong Anak Muda Akselerasi Program Pembangunan
Hoaks atau Manipulasi Konten, Belum Seminggu Dilantik Gibran Digugat PDIP