Bagaimana Nasib Rosita?
TKW Lilis Ule Asal Cileunyiwetan yang Terlantar di Dubai Akhirnya Pulang ke Tanah Air
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Nasib Lilis Ule (44) warga Kampung Sindangwargi RT 01 RW 18, Desa Cileunyiwetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung ini tergolong memprihatinkan.
Bagaimana tidak, Lilis janda anak tiga yang jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Dubai, Uni Emirat Arab (TKW) selama 2,3 tahun terlantar dan tersiksa akhirnya bisa pulang secara mandiri ke kampung halamannya.
Sebelumnya, proses pemulangan Lilis dari Dubai ke tanah air ditangani dinas terkait di Pemkab Bandung, termasuk Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jabar dan pusat yang difasilitasi Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Cileunyi.
Selain Lilis Ule, Rosita (35) TKW asal Kampung Cikoneng, Desa Cibiruhilir yang juga nasibnya sama telantar dan tersiksa di Irak sudah 5 bulan yang difasilitasi TKSK Cileunyi proses pemulangannya belum jelas.
Proses pemulangan Lilis dari Dubai dan Rosita dari Irak ke tanah air selama 5 bulan ternyata molor alias mentok. Karena proses pemulangan tak jelas dan Lilis pun di Dubai kian telantar, akhirnya ia bisa pulang ke tanah air secara mandiri.
Lilis Ule ketika ditemui KejakimpolNews.com di rumahnya bersama TKSK Cileunyi, Yudistira, Kepapa UPT Tuna Sosial Dinsos Kabupaten Bandung, Sekdes Cileunyiwetan, Asep Momon dan sejumlah Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Cileunyiwetan terlihat sehat dan tampak gembira bisa pulang ke kampung halamannya dengan sehat dan selamat.
"Saya sudah 20 hari kembali dari Dubai dan berada ke rumah. Alhamdulillah dalam keadaan sehat dan selamat meski masih terasa trauma jika mengingat bagaimana saya selama 2,3 tahun terlantar di Dubai,"kata Lilis kepada KejakimpolNews.com, Rabu (30/10/2024).
Menurut Lilis, ia bisa pulang ke tanah air dari Dubai benar-benar mandiri. Biaya kepulangan dari Dubai ke tanah air kata Lilis, sekitar Rp 15 juta.
"Biaya tersebut, Rp 8 juta dari Dede Nuryani (24) anak sulung saya yang kerja di pabrik dari hasil pinjaman meski berbunga dan sekitar Rp 7 juta lagi pinjam kesana kemari, termasuk rekan-rekannya sesama TKW di Dubai," tutur Lilis.
Diakui Lilis, ia bisa kembali ke tanah air dari Dubai atas keinginan kuat dan desakan dari Dede Nuryanti anak sulungnya. Pasalnya, sambung Lilis, Dede anaknya semakin khawatir akan keberadaan ibunya yang terlantar di Dubai. Sementara upaya pemulangan oleh dinas terkait molor alias mentok.
"Jujur, Dede anak sulung saya yang mendorong saya bisa pulang meski Rp 15 juta tersebut "nganjuk ngahutang". Rp 15 juta tersebut, selain tiket pesawat dari Bandara Dubai yang transit di Malaysia, juga biaya makan, membuat paspor du Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Dubai dan ongkos dari Bandara Halim Perdana Kusumah ke rumah,"ungkap Lilis.
Tertipu
Lilis pun mengaku jadi TKW di Dubai tertipu yang katanya kantornya di Jakarta hanya modus. Dua tahun lebih saat diberangkatkan ke Dubai diakui Lilis memang berangkat bersama 14 TKW lainnya.
"Saat tiba di Dubai saya bekerja jadi asisten rumah tangga. Karena majikan perempuan kasar dan tak berkenan, saya kabur yang hanya bekerja 3 minggu," tutur Lilis.
Diungkapkan Lilis, sejak kabur keberadaannya terlunta-lunta dan tak ada pekerjaan. Bahkan hampir 12 kali Lilis pindah dengan cara numpang di kontrakan sesama TKW asal Indonesia.
"Benar, selama 2,3 tahun saya terlantar di Dubai, bahkan pernah tidur di taman. Beruntung masih diberi perlindungan Allah dan dibantu rekan-rekan sesama TKW,"tuturnya.
Lilis pun mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak, termasuk ke TKSK Cileunyi yang sejak awal membantu kepulangan ke tanah air.
"Alhamdulillah saya saat ini sudah kembali berkumpul dengan keluarga dengan sehat dan selamat. Biarlah pengalaman di Dubai jadi pelajaran berharga. Selain terlantar dan tersiksa, saya pun sempat "dijual" germo tapi atas perlindungan Allah saya berhasil kabur dan selamat," tutup Lilis.
Editor:Yayan Sofyan