Longsor, Banjir, dan Tanah Bergeser Juga Melanda Cianjur, Sejumlah Warga Dievakuasi
![foto](https://kejakimpolnews.com/media/news/241205173452-longs.jpeg)
Foto: TribrataNews Polda Jabar.
Anggota Polsek Agrabinta Cianjur mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir.
CIANJUR, KejakimpolNews.com - Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur telah menimbulkan bencana di sejumlah wiayah. Tak hanya di Sukabumi, juga di Kabuoaten Cianjur.
Di antara yang terparah terjadi di Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Di kawasan ini telah terjadi pergeseran tanah tepatnya di Kampung Babakan Inpres, Desa Sinarlaut, sedangkan banjir bandang melanda lima desa lainnya.
Di Agrabinta, anggota Polsek beserta warga bahu membahu bergerak untuk melakukan pengecekan lokasi dan koordinasi penanganan bencana dan mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
Kapolsek Agrabinta, IPTU Nanda Rihardja menjelaskan, pergeseran tanah terjadi di Kampung Babakan Inpres dan berpotensi membahayakan pemukiman warga yang berada di sekitar area tersebut.
“Pergerakan tanah yang terjadi cukup signifikan dan berisiko menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada rumah-rumah warga yang berada di lereng gunung. Kami telah mengimbau masyarakat untuk waspada dan menjauhi area yang rawan longsor,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (04/12/2024) seperti dikutip dari TribrataNews Polda Jabar.
Selain pergeseran tanah, lima desa lain di wilayah Kecamatan Agrabinta juga dilanda banjir bandang yang mengakibatkan kerusakan serius.
Banjir telah merendam rumah-rumah warga, serta menggenangi sejumlah ruas jalan utama, sehingga mengganggu akses transportasi di berbagai titik. Sebagian besar korban banjir adalah warga yang tinggal di daerah dataran rendah yang rentan terendam air.
“Sebagai langkah awal, kami bersama tim gabungan dari pemerintah desa, perangkat kecamatan, serta relawan masyarakat, langsung terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi warga. Prioritas kami adalah keselamatan jiwa, sehingga kami fokus pada proses evakuasi dan pemberian bantuan darurat, termasuk kebutuhan pokok seperti makanan dan obat-obatan,” tambah Iptu Nanda.
Proses evakuasi berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak. Tim gabungan yang terdiri dari Polsek Agrabinta, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), serta masyarakat setempat, bekerja sama untuk mengangkut warga yang terjebak dan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman.
Kapolsek juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara instansi terkait untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan cepat.
“Demi mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana susulan, terutama banjir bandang atau longsor, kami terus memantau kondisi cuaca dan situasi di lapangan. Kami juga mengimbau kepada warga yang berada di kawasan rawan longsor dan banjir untuk tetap waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika kondisi semakin memburuk,” ungkap Kapolsek.**
Author: Gaiskha
Editor: Maman Suparman