Soal Curhat Keluarga Pasien 4 Hari Ditelantarkan, Ini Klarifikasi RSUD Al Ihsan

Yayan Sofyan
Plt Dirut RSUD Al Ihsan Prov Jabar, dr. Ferry Achmad Firdaus, S.p. O.G., M M (kiri) saat memberikan klarifikasi soal curhat keluarga pasein yang mengaku ditelantarkan di RSUD Al Ihsan Baleendah, Jumat (13/12/2024)
BALAENDAH, KejakimpolNews.com - Terkait curhat keluarga pasien di RSUD Provinsi Jabar di Baleendah, Kabupaten Bandung yang empat hari katanya ditelantarkan, pihak RSUD Al Ihsan pun angkat bicara atau klarifikasi.
Klarifikasi langsung disampaikan Plt. Direktur Utama RSUD Al Ihsan Prov Jabar, dr. Ferry Achmad Firdaus, Sp. OG., MM, di ruang rapat direksi RSUD Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (13/12/2024).
Seperti diberitakan, Yulianti (30), istri dari Dian Herdiana (35) curhat dan dengan tegas mengecam lambannya tindakan di RSUD Al Ihsan terhadap Dian, suaminya yang masuk RSUD Al Ihsan, Kamis (6/12/2024) 2024 lalu, hingga empat hari tidak mendapatkan perawatan medis yang semestinya.
Menurut Ferry, terkait pemberitaan, dimana Yulianti mengaku Dian, suaminya yang dirawat di RSUD Al Ihsan 4 hari ditelantarkan, tudingan tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
"Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Al Ihsan. Kami tegaskan, tidak ada pasien yang ditelantarkan," tandas Ferry didampingi Koman S.E. M.Si, Kabag Umum, Humas dan Pemasaran RSUD Al Ihsan, sejumlah dokter dan perawat kepada wartawan.
Dokter yang menangani pasien, kata Ferry, selalu memberikan pengobatan, pemeriksaan, dan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien. Termasuk, sambung Ferry, kepada pasien atas nama Dian.
"Perawat pun hanya memberikan obat atas instruksi dokter. Kami meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak terverifikasi,"harap Ferry.
Ferry pun menjelaskan bahwa pasien atas nama Dian yang dimaksud tersebut, salah seorang penderita penyakit jantung dengan kondisi cukup berat.
"Dokter spesialis jantung telah merawat pasien tersebut di ruang Intensive Coronary Care Unit (ICCU) yang merupakan unit intensif khusus untuk pasien jantung. Ruang ICCU menyediakan pengawasan 24 jam agar pasien mendapat perawatan terbaik,” ungkapnya.
Ferry menjelaskan dan menekankan bahwa pengobatan dilakukan berdasarkan kebutuhan medis pasien. Ia berharap masyarakat dapat memahami klarifikasi ini.
“Sekali lagi, kami mohon masyarakat memahami klarifikasi ini. Kami ucapkan terima kasih juga atas perhatian yang diberikan kepada RSUD Al Ihsan,” ucap Ferry.
Sementara itu, Kabag Umum, Humas, dan Pemasaran RSUD Al Ihsan, Koman SE., M.Si., menambahkan, pihaknya mengakui adanya tantangan dalam pelayanan akibat tingginya volume kunjungan pasien ke RSUD Al Ihsan.
“Saat ini, jumlah kunjungan pasien di RSUD Al Ihsan mencapai hingga 2.000 orang/hari sementara jumlah tenaga medis masih terbatas. Namun pihak RSUD Al Ihsan tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien," ungkapnya.
Koman pun memastikan jika RSUD Al Ihsan terus berupaya melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan. Pihaknya kata Koman, telah melakukan improvisasi agar pasien tetap mendapatkan pelayanan optimal meski ada keterbatasan SDM.
"Keluhan yang muncul menjadi tantangan. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk memahami kondisi yang dihadapi rumah sakit saat ini.
Kritik dan saran dari masyarakat selalu menjadi bahan evaluasi penting,"pungkas Koman.
Diberitakan, soal dugaan penelantaran ini atas curhatan Yulianti, istri pasien Dian Herdiana. Yulianti curhat ke media, sekaligus mengkritisi pihak RSUD Al Ihsan dinilai lamban menangani suaminya yang dirawat sejak Kamis (6/12/2024).
“Sejak Kamis hingga sekarang tidak ada tindakan apa pun. Apakah kami harus menunggu suami saya semakin parah baru ditangani? Rumah sakit ini harus bertanggung jawab!” tegas Yulianti dengan nada kecewa.
Menurut Yulianti, suaminya dirawat di ruang Umar Bin Khattab nomor 112 pada malam Jumat. Namun, hingga empat hari kemudian, ia merasa belum ada tindakan medis yang signifikan. Oleh karena itu, ia meminta perhatian pihak rumah sakit memperhatikan masalah ini dengan serius.**
Aithor: Yayan Sofyan
Editpr: Yayan Sofyan