Fahmi Asal Cinunuk Sejak Lahir "Berekor" Akhirnya Mendapat Perhatian Kemensos

Yayan Sofyan
Fahmi Ramdani asal Cinunuk yang dilahirkan "berekor" akhirnya mendapat perhatian Kemensos dan menerima sepatu Afo dan BPJS PBI
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Fahmi Ramdani di Kampung Sukahayu RT 04 RW 10, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang dilahirkan "berekor" dan ditemukan Petugas Sosial Masyarakat (PSM) akhirnya mendapat perhatian Kemensos RI.
Fahmi putra pertama Ny. Maya (31) yang lahir 10 April 2024 lalu dan kini usianya 10 bulan, mendapat perhatian Kemensos. Selain mendapat sepatu Afo khusus penyandang disabilitas dan BPJS Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) juga bantuan lainnya.
Bantuan dari Kemensos tersebut langsung diserahkan Kades Cinunuk, Edi Juarsa diterima Maya, ibu kandung Fahmi di rumahnya diantar petugas Puskesos dan PSM Desa Cinunuk, Rabu (22/1/2025).
Diberitakan, seorang bayi laki-laki yang kini berusia 10 bulan dilahirkan agak aneh. Dari dekat anusnya tumbuh daging memanjang menyerupai ekor. Kejadian ini menyita perhatian aparat setempat dan relawan sosial.
Selain ada benda menyerupai ekor yang dialami bayi Fahmi Ramdani, bayi warga Kampung Sukahayu RT 04 RW 10, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung itu juga kaki kirinya tumbuh tidak normal.
Kades Cinunuk, Edi Juarsa ketika dikonfirmasi membenarkan jika balita Fahmi sudah mendapat perhatian dari Kemensos RI melalui Balai Abiyoso dengan memberikan bantuan sepatu Afo dan bantuan lainnya, termasuk sudah memiliki BPJS PBI.
"Terima kasih kepada Kemensos RI telah memberikan bantuan. Terima kasih pula kepada petugas Puskesos, fasilitator dan PSM Desa Cinunuk yang membantu mendata serta memfasilitasinya berharap Fahmi berkembang dan sehat," kata Edi, Rabu (22/1/2025).
Diketahui, Fahmi saat dilahirkan seperti "berekor". Kejadian langka ini pertama kali ditemukan Kurnia Dewi, fasilitator dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Cinunuk Mery dan Yuyun. Bayi malang yang lahir 10 April 2024 lalu ini, kaki kirinya pun kini terancam bengkok karena tumbuh tak normal.
Ny. Maya (31), ibu kandung Fahmi ketika ditemui KejakimpolNews.com di rumahnya bersama Ketua RW 10 Kampung Sukahayu, Udin Samsudin, PSM Desa Cinunuk, Kurnia Dewi dan Mary membenarkan jika Fahmi anak pertama yang dilahirkan dari perkawinan dengan Perdi Purnawan, suaminya sejak lahir berekor.
"Betul, Fahmi anak saya begitu lahir 6 bulan dibantu Bidan Dewi di Cinunuk di atas duburnya tumbuh daging panjangnya sekitar 3 cm berdiameter sebesar jari kelingking orang dewasa," tutur Ny.Maya," kepada KejakimpolNews.com, Sabtu (26/10/2024) siang.
Menurut Ny.Maya yang tinggal di rumah tidak layak huni (rutilahu) ini, daging yang tumbuh di atas lubang anus tersebut kian hari, minggu dan kian bulan terus memanjang dan membesar seperti ekor.
"Ketika Fahmi berumur 4 bulan, panjang daging yang tumbuh seperti ekor ini berkembang. Yang semula saat lahir panjangnya sekitar 3 cm, menginjak usia 4 bulan panjangnya sekitar 10 cm dengan diameter sebesar telunjuk orang dewasa," ucap Ny. Maya.
Sejak lahir
Ny.Maya menuturkan, ekor yang tumbuh di atas lubang anus anaknya tersebut, 2 bulan lalu berhasil dibuang melalui proses operasi di RSUD Ujungberung. Hal ini, kata Maya, berkat turun tangannya Pemdes Cinunuk, Puskesos dan PSM Desa Cinunuk serta pengurus RW setempat.
"Selain ada ekor yang tumbuh di atas lubang anus Fahmi anak saya, kaki kirinya juga tumbuh tidak normal karena bengkok di bagain betis. Begitu juga kelima jari kakinya tumbuh tak norma pula. Ini terlihat sejak lahir;" ujarnya.
Layak dibantu
Melihat kondisi Fahmi anaknya, Ny. Maya berharap ke depan Fahmi tumbuh normal sebagaimana layaknya. Untuk itu dia tengah berusaha ihktiar menyembuhkan kaki putranya yang bengkok dengan pengobatan ortopedi. Diapun terus berkomunikasi dengan Puskesos dan PSM Desa Cinunuk.
Kurnia Dewi dan Mery, PSM Desa Cinunuk membenarkan jika daging yang tumbuh di atas dekat lubang anus bayi Fahmi layaknya ekor dan terus memanjang. Jika tak segera dioperasi kata Mery, daging yang tumbuh akan terus memanjang.
"Kita tahu ada fakta ini setelah mendapat laporan dari Bidan Dewi dan setelah di cek benar adanya. Akhirnya Puskesos dan PSM turun tangan dengan melakukan koordinasi dengan dinas terkait," tururnya.
"Alhamdulillah setelah asesmen dan koordinasi, termasuk mengurus BPJS Kesehatan atas nama Maya dan anaknya Fahmi, ekor yang tumbuh tersebut berhasil dibuang melalui proses operasi di RSUD Ujungberung," terang Kurnia Dewi.
Hanya kata Dewi, pascaoperasi "ekor" yang tumbuh diatas dubur Fahmi muncul persoalan baru. Pasalnya, sambung Kurnia, kaki kiri Fahmi kini tumbuh tak normal karena bengkok bagian betisna.
"Saat ini baik Puskesos, PSM, pengurus RW dan desa terus berkoordinasi, termasuk dengan TKSK Cileunyi dan Dinsos Kabupaten Bandung. Intinya, nasib Fahmi bayi malang ini layak ditolong dan urgen. Selain keluarga tak mampu, kondisi Fahmi memang saat ini sangat mengenaskan," tutup Kurnia Dewi.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan