Ribuan Warga Cinunuk Serbu dan Antre di Pangkalan Gas "Melon", Anggota DPRD: Mengenaskan

Yayan Sofyan
Warga Desa Cinunuk serbu sejumlah pangkalan LPG dan harus antre untuk mendapatkas gas melon
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Ribuan warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung serbu gas LPG 3 kg atau gas "melon" ke sejumlah pangkalan gas LPG, Selasa (4/2/2025).
Mereka warga Desa Cinunuk sejak siang mendatangi sejumlah pangkalan LPG baik di SPBU, di jalan-jalan desa atau pun kompleks-kompleks perumahan. Datang baik bersepeda motor atau pun berjalan kaki dengan menenteng gas melon kosong sambil membawa KTP.
Berdasarkan pantauan KejakimpolNews.com, Selasa (4/2/2024) siang, beberapa pangkalan LPG di Jalan Ciguruwik dan Cipondoh ratusan warga antre untuk mendapatkan gas melon.
Meski ratusan warga antre dan sejumlah pangkalan LPG di Cinunuk harga 1 gas melon berbeda yang ada yang dijual Rp 16.600 ribu, Rp Rp 18.000, Rp 19.000 hingga Rp20.000, berjalan aman.
"Ya, saya menjual 1 gas melon 3 kg Rp 16.600 ribu sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Karena tanggung pengembaliannya, harganya digenapkan Rp17.000, diberi permen," kata Mang Oleh, pemilik pangkalan LPG di Jalan Ciguruwik Kampung Sukamulya RW 13, Desa Cinunuk.
Didampingi Encin, Ketua RW 13 saat mengatur antrean dan melayani para pengguna gas melon, Mang Oleh tak memberikan komentar terkait sejumlah pangkalan LPG ada yang menjual Rp18.000, Rp19.000 hingga Rp20.000.
"Intinya saya menjual 1 gas melon Rp 16.600 sesuai HET kepada warga. Jika ada pangkalan LPG menjual lebih dari Rp16.000 saya tak tahu," terang Mang Oleh.
Terkait penjualan kembali ke pengecer sesuai instruksi Presiden Prabowo, Mang Oleh mengatakan, pihaknya sudah memikirkannya untuk mengalokasikan ke sejumlah pengecer atau sub pangkalan
"Besok barang akan datang lagi dan jika warga sudah tak antre lagi, sebagian dialokasikan untuk pengecer. Hanya, hingga petang ternyata meski stock habis, masih banyak warga yang datang," tutup Mang Oleh.
Suara DPRD Kab.Bandung
Sementara itu, angggota DPRD Kabupaten Bandung asal Desa Cinunuk, Riki Ganesa melihat antrean warga Desa Cinunuk untuk mendapatkan gas melon di sejumlah pangkalan LPG mengaku hatinya terenyuh.
"Terenyuh dan mengenaskan melihat seorang emak-emak dengan menggendong balitanya sambil menenteng gas melon kosong ikut antre. Belum lagi dari rumah harus jalan kaki," kata Riki.
Menurut Riki, legislator dari Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung ini, pemandangan antrean warga Desa Cinunuk memburu gas melon tak lagi terjadi. Antrean warga bisa dimaklumi, kata Riki karena gas melon beberapa hari sulit di dapat
"Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada pemerintah terutama kepada Presiden Prabowo gerak cepat (gercep) atas instruksinya gas melon bisa kembali dipasarkan ke pengecer," ungkap Riki.
Riki pun optimistis, atas instruksi Presiden Prabowo warga menengah ka bawah tak akan lagi kesulitan mendapatkan gas melon.
"Insya Allah warga tak akan kesulitan harus antre lagi ntuk mendapatkan gas melon. Pasalnya, besok atau lusa dan menjelang puasa serta saat puasa, gas melon sudah ada di pengecer lagi," tutup Riki.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan