Video Nasi Kotak "Jomet" Kades Wiwin Ditanggapi Gubernur Dedi: Hanya Salah Persepsi

  • Gaiskha
  • Jumat, 28 Februari 2025 | 16:21 WIB
foto

Foto : KDM/Istimewa

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Kades Wiwin.

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan klarifikasi terkait video viral Kepala Desa Gunung Menyan, Kabupaten Bogor, Wiwin Komalasari, yang dianggap menyepelekan sajian nasi kotak saat pelantikan kepala daerah di Bogor.

Menurut Gubernur Dedi, persoalan ini muncul karena kesalahpahaman dalam menafsirkan candaan yang disampaikan Kades Wiwin.

Dalam video yang beredar, Kades Wiwin terlihat membawa tas plastik berisi nasi kotak yang didapat setelah menghadiri acara pelantikan. Beberapa pihak menilai gestur dan ucapannya terkesan merendahkan bingkisan tersebut.

Dan memang, videopnya viral gegara kata "jomet" yang dilontarkan Bu Kades Wiwin. Dan itu kata candaan bahwa jomet itu artinya akronim dari bahasa Sunda yakni kejo saemet (nasi sedikit).

Namun, saat berbincang dengan Gubernur Dedi melalui kanal YouTube KDM Channel, Wiwin menjelaskan bahwa tidak ada niat untuk meremehkan.

"Saya senang sekali dapat berkat itu, Pak Gubernur, karena baru pertama kali mendapatkannya di kantor bupati. Dapat dua kotak, lalu saya makan di parkiran bersama sopir dan rekan kades lainnya," kata Wiwin.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi pun menanggapi, "Tapi kesan yang ditangkap netizen, ibu seolah-olah melecehkan bingkisan itu, seakan-akan kok cuma nasi kotak, nggak dapat yang lain." kata Gubernur Dedi

Wiwin langsung meluruskan, "Tidak seperti itu, Pak. Intinya saya senang mendapat bingkisan itu, dan hanya sekadar guyon. Kami makan bersama-sama di parkiran, di belakang mobil, tidak ada maksud lain." kata Wiwin

Wiwin juga mengatakan bahwa ia terbiasa turun ke rumah-rumah warga dan makan bersama mereka, meski mengakui bahwa penampilannya terkadang terlihat glamor.
"Tidak ada sama sekali mengharapkan bingkisan lebih dari nasi kotak. Menghadiri pelantikan Pak Bupati saja sudah senang." katanya

Terkait viralnya video tersebut, Wiwin telah dipanggil oleh Bupati Bogor, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor untuk menjelaskan situasi sebenarnya. Ia pun menyampaikan permohonan maaf dan berjanji untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata di masa mendatang.

Gubernur Dedi mengingatkan bahwa dampak media sosial sangat besar terhadap opini publik dan jalannya roda pemerintahan.

"Saat pertama melihat video, saya biasa saja karena tahu karakter ibu. Namun, netizen memiliki persepsi berbeda. Di era media sosial saat ini, saya minta ibu menurunkan tensinya dan lebih bijak dalam berpenampilan serta berbicara agar tidak menimbulkan kesalahpahaman," pesannya.

Gubernur Dedi juga mengajak para pejabat publik untuk memilih penampilan yang sederhana dan lebih peka terhadap persepsi masyarakat, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa berdampak negatif.**

Author: Gaiskha
Editor: Maman Suparman

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Kadiskominfo Adi Komar: Pranata Humas di Jabar Harus Gercep
Gegara Anak Main HP Sambil Ngecas, Rumah Ayi di Kompleks Posindo Cileunyi Ludes Terbakar
Kawasan Puncak Bogor Dihijaukan, 5.000 Bibit Pohon Mulai Ditanam
Jelang Lebaran RT, RW, dan LPM Kelurahan di Kabupaten Kuningan Mendapat Stimulan
Media Dalam Pandangan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes. Pol. Hendra Rochmawan