Terpeleset dan Kecebur Sumur Beracun, Kakek Djadih Tewas Mengenaskan

Rizky Morello
PETUGAS Pemadam Kebakaran Kota Tangsel tengah mengangkat mayat kakek Djadih dari dalam sumur.
TANGSEL, KejakimpolNews,com.- Kakek Djadih (66) kecebur sumur yang diduga mengandung gas beracun. Akibatnya nyawanya tak tetolong, ia mengembuskan nafasnya yang terakhir secara mengenaskan karena berjam-jam lamanya berada di dasar sumur.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang menolongpun mengaku agak sulit mengangkat jasad korban, selain sumurnya dalam sekira 15 meter, lubang sumur juga sempit hanya berdiameter 1 meter.
Menurut keterangan, Djadih tercebur ke sumur di rumahnya Jalan Siliwangi, Pondok Benda, Pamulang Tangsel pada Kamis (14/1/2021). Namun mengapa sampai ia terjatuh, tidak diketahui pasti karena tak ada saksi yang langsung melihat. Hanya diperkirakan ia akan mengambil dan terpeleset kakinya untuk selanjutnya mayatnya meluncur ke dasar sumur.
Anggota Damkar Tangsel langsung menuju lokasi kejadian dengan peralatan yang memadai setelah diminta bantuan oleh keluarga korban seperti dikatakan Komandan Regu Damkar Tangsel, Ilham Paturohman. Sayang saat akan diangkat, Djadih dalam keadaan telah meninggal dunia.
Untuk mengangkatnyapun sulit karena sumurnya dalam dan sempit, sehingga butuh dua jam lamanya jasad Djadih yang sudah membengkak ini baru bisa diangkat atas. Diduga pula, sumur mengandung gas beracun, sebab begitu jatuh tak ada teriakan minta tolong melainkan langsung terkulai lemas.
"Kita baru mendapat laporaan sekitar pukul 11 siang dari bapak Nuryadi selaku anggota keluarga. Kami langsung meluncur ke lokasi Jalan Siliwangi, Setelah kami sampai ke lokasi ternyata korban sudah meninggal dan saya cari informasi korban di dalam sumur sekitar pukul 8-9 pagi," ungkap Ilham saat dikonfirmasi, Jumat (15/1/2021).
"Pada saat kami evakuasi, pertama kita perhatiin dulu lingkungan sekitar. Untuk proses evakuasi kami menggunakan alat pelindung pernafasan. Kesulitan lainnya, karena hanya berdiameter kurang dari semeter, kami kesulitan kendati begitu ruang tengah berongga cukup luas luas," terangnya.**
Editor: Maman Suparman