Pergerakan Tanah di Purwakarta Mengancam Tol Cipularang

Foto : Istimewa
Tol Cipularang terancam pergerakan tanah yang terus berlangsung di kawasan Purwakarta.
PURWAKARTA,KejakimpolNews.com - Pergerakan tanah ternyata masih terus terjadi di Kabupaten Purwakarta, bahkan menjadi kekhawatiran banyak pihak.
Apalagi, titik terdampak berada tidak jauh dari Tol Cipularang, salah satu jalur transportasi vital nasional, dengan jarak hanya sekitar 1 km dari lokasi pergerakan tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar dan Kabupaten Purwakarta hingga Minggu (15/6/2025) terus melakukan pemantauan langsung.
Mereka terus mengantisipasi potensi meluasnya pergerakan tanah yang bisa berdampak pada infrastruktur penting, salah satunya Tol Cipularang.
Tim gabungan pun melakukan pengamatan intensif tepatnyadi Kampung Cigintung dan Sukamulya, Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani.
Berdasarkan hasil pemantauan lapanga menunjukkan tingkat aktivitas tanah yang sangat tinggi, dengan kerusakan bangunan warga terus bertambah dari waktu ke waktu akibat gerakan tanah yang aktif.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Teten Ali Mulku Engkun, menyatakan, pihaknya telah meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk segera turun tangan.
Asesmen menyeluruh dari PVMBG dinilai sangat krusial untuk menentukan langkah mitigasi paling efektif.
“Ya, kami sudah evakuasi warga bersama BPBD Purwakarta. Karena pergerakan tanah ini masih sangat masif dan dekat sekali dengan jalan Tol Cipularang. Kami mendesak agar PVMBG segera melakukan asesmen teknis. Penanganan khusus sangat diperlukan agar dampaknya tidak meluas ke Tol Cipularang,” kataTeten kepada wartawan.
Ternyata, dampak pergerakan tanah ini sangat luas. Selain menghancurkan rumah-rumah warga, pergerakan tanah pun merusak akses jalan penghubung antarwilayah yang mengganggu aktivitas 8 masyarakat. Kerusakan terus memburuk karena pergerakan tanah terus terjadi.
Berdasarkan data dari pihak berwenang, hingga berita ini tayang, 206 warga telah dievakuasi dari zona rawan bencana dan 48 orang di antaranya mengungsi ke balai desa. Sedangkan sisanya memilih tinggal sementara di rumah saudaranya demi keamanan.
BPBD pun bersama instansi terkait terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Langkah-langkah antisipasi dan strategis terus dibahas dan dikoordinasikan, termasuk kemungkinan relokasi bagi warga yang tinggal di titik-titik yang berisiko tinggi.
Kendati evakuasi telah dilakukan, aparat berwenang terus mengingatkan akan ancaman.
Tol Cipularang yang merupakan objek vital nasional membuat penanganan pergerakan tanah ini menjadi prioritas penting. Pemerintah pusat, provinsi dan Pemkab Purwakarta berharap bergerak cepat untuk mencegah bencana yang lebih besar, termasuk ancaman pergerakan tanah merembet ke Tol Cipularang.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan