RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih, Alfian Tanjung Ngajak Perang, Ahmad Juardi: Siapa Dia?, Apa Kata Ono dan KDM

Foto: kolase/ Istimewa
Afian Tanjung, Ono Surono, Dedi Mulyadi dan Ahmad Juardy, komentar tentang pergantian nama RSUD Al Ihsan menjadi Welas Asih.S
BANDUNG, KejakimpolNews.com - Penggantian nama Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan (RSUD Al Ihsan) Provinsi Jawa Barat di Baleendah Kabupaten Bandung menjadi RSUD Welas Asih oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terus menuai komentar dari berbagai kalangan.
Berbagai komentar bermunculan dan mulai yang pro dan kontra atas pergantian nama ini. Perang komentar semakin seru di media sosial (medsos), di antaranya di FaceBook. Mereka selain para tokoh juga berbagai profesi menggunakan opininya masing-masing.
Alfian Tanjung misalnya, ustadz ini berkomentar pedas. Dirinya tak setuju dengan penggantian nama dari Al Ihsan menjadi Welas Asih.
"Cabut, tidak jadi, anulir atau perang terhadap orang seperti ini!," kata Alfian yang diduga ditujukan kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang akrab dipanggil KDM atau "Bapa Aing" ini.
"Ini adalah proses pengingkaran terhadap musyawarah, pertanda orang yang tirani, orang yang zalim, orang semau gue, yang sok jagoan," sambung Alfian Tanjung.
Tanggapan Ono Surono
Namun Wakil Ketrua DPRD Provinsi Jawa Barat Ono Surono berpendapat lain lagi, "Pergantian nama RSUD Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih merupakan kewenangan Gubernur Jawa Barat, tak perlu didiskusikan dengan DPRD Provinsi Jawa Barat," kata Ono yang juga Ketua DPD PDIP Provinsi Jawa Barat ini.
"Tetapi yang paling penting, perubahan nama itu harus diikuti dengan pelayanan yang lebih baik. RSUD Welas Asih harus setara dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang pelayanannya mencakup atau melayani seluruh penyakit yang dialami rakyat. RSHS sudah overload, Mudah-mudahan RSUD Welas Asih bisa melayani warga Jawa Barat," kata Ono Surono.
Ahmad Juardi: Alfian Tanjung itu Siapa?
Sementara Dr.Ahmad Juardy,S,H., M.H.,M.A., melalui kanal instagram founder @ajdakwahtv mempertanyakan, "Alfian Tanjung itu siapa? kok berani memerintah. Dia (Alfian Tanjung) bukan siapa-siapa di Jawa Barat kok menghasut-hasut, kan sudah ada mekanisme perubahan nama itu sendiri," kata Ahmad Juardy.
"Kemudian beliau bilang (pergantian nama) ini merupakan perang terhadap Allah. Naudzubillahiminzdalik... apa benar?" katanya.
"Apa benar pergantian nama dari Al Ihsan menjadi Welas Asih merupakan bukti bahwa Kang Dedi Mulyadi akan memerangi Allah dan Islam?. Ini kebodohan yang dibuat-buat. Pernyataan (Alfian Tanjung) ini menanamkan kebodohannya," kata Ahmad Juardy.
"Welas Asih itu dalan bahasa Arabnya Ar-Rahman Ar-Rakhim. Alfian Tanjung yang minta cabut, ganti, anulir, dan kata-katanya itu tadi jangan dukung pemimpin yang seperti ini. ... Masya Allah ... Alfian Tanjung gimana, anda Doktor, tetapi Doktor pemikirannya tidak secara ilmah, mestinya tabayyun dulu, tanyakan dulu kepada Kang Dedi Mulyadi apa maksudnya pergantian nama ini," pungkas Ahmad Juardy.
RSD Al Ihsan kasus hukum
Sementara itu Dedi Mulyadi kembali mengunggah pernyataan tentang RSUD Al Ihsan melalui akun Youtube KDM. Ia mengucapkan terima kasih atas masukannya dari berbagai pihak, apakah itu Youtuber, influencer atau buzzer.
"Mereka yang (berkomentar) ada dari Jakarta yang begitu mencintai Jawa Barat. Mungkin mereka akan pindah ke Jawa Barat," kata KDM.
Menurut Dedi, banyak sekali orang mengeritik dirinya. Katanya ada yang menuding dirinya anti Islam pada saat mau mengganti nama RSUD Al Ihsan menjadi Welas Asih.
"Al Ihsan kalau diterjemahkan artinya kebaikan. Welas Asih kalau dibahasa-Arabkan adalah Ar Rahman Ar Rakhim. Tentunya otokritik ini baik, dan yang paling utama dari jajaran manajemen rumah sakit adalah meningkatkan layanannya. Menggunakan nama yang indah mestinya harus seiring dengan kualitas layanan yang lebih baik, apalagi menggunakan nama sakral dan indah," katanya.
"Penggunaan nama sakral memang baik. Tetapi ada yang lebih penting bahwa rumah sakit (RSUD Al Ihsan) merupakan barang bukti yang dikembalikan berdasarkan putusan dari Mahkamah Agung tahun 2023. Barang bukti (RSUD Al Ihsan) itu merupakan sitaan Pengadilan atas kasus korupsi Yayasan Al Ihsan.
"Sebagai orang awam saya bertanya. Kenapa saat nama Al Ihsan yang sangat sakral itu digunakan sebagai nama untuk korupsi, lantas orang-orang yang sangat mencintai agama itu kok diam saja?" tanya Dedi Mulyadi.**
Editor: Maman Suparman