Mau Nengok Orang Sakit

Menantu dan Ibu Mertua Asal Garut Terjun ke Laut Padangbai

foto

Foto: Radar Bali

JASAD Siti, menantu yang kecebur ke laut meninggal dunia, smentara Suryati ibu mertuanya selamat.

BALI,KejakimpolNews.com.- Dua perempuan anak menantu dan ibu mertua asal Garut dikabarkan terjun ke laut, ada dugaan bunuh diri saat menyeberang lautan naik kapal feri/penyeberangan. Keduanya dikabarkan loncat dari bus yang dikendarai saat berada di kapal feri.

Keduanya adalah Siti (menantu) dan Suryati (ibu mertua Siti). Saat keduanya keluar dari bus lalu menuju ke pinggir kapal Feri, keduanya terjun ke laut. Anak buah kapal (ABK) feri segera menyelamatkan keduanya dan berhasil dievakuasi. Sayang Siti meninggal dunia, sedangkan Suryati selamat dan hingga Minggu (14/2/2021) ini masih dalam perawatan tim medis di rumah sakit.

Menurut keterangan Kapolsek Kawasan Laut Padangbai, Kompol I Made Suadnyana saat dikonfirmasi wartawan Sabtu (13/2/2021), membenarkan adanya insiden percobaan bunuh diri diawali ketika dua perempuan asal Garut ini mau ke Bima naik bus Rasa Sayang tujuan Bima.

Selanjutnya bus menyeberang naik feri kapal motor penyeberangan (KMP) Marina Primera. Menantu dan mertua ini pergi ke Bima berniat menengok suami Siti (anak Suryati) yang kabarnya sedang sakit keras di Bima.

Kedua korban ini datang dari Jakarta ke Bima menggunakan bus yang sama pada Rabu lalu (10/2). Dalam perjalanan ke Bima, Siti mendengar berita bahwa suaminya yang akan ditengoknya itu telah meninggal dunia, dan jenazahnya telah dikirim ke Garut dan saat ini dalam perjalanan.

"Siti pun ngomong ke kondektur bahwa suaminya sudah meninggal dan jenazah sudah dibawa menuju Garut. Untuk itu keduanya memutuskan untuk balik menuju Garut," kata Kompol Made Suadnyana sepertti dikutip dari Radar Bali.

Saat akan balik lagi menuju kampung halaman di Jawa Barat, ternyata keduanya kehabisan uang untuk ongkos. Selanjutnya, memantu mertua itu menelepon keluarganya di Garut untuk mengirimkan uang melalui rekening kondektur bus senilai Rp1 juta.

Jumat (12/2) itulah kedua korban ini balik lagi ke Garit tapi keduanya hanya bisa membayar ongkos bus Rp900.000,00 padahal ongkos menuju Garut,Jawa Barat per orang dikenakan Rp750 ribu. Atas kebaikan kondektur bus, mereka keduanya diizinkan naki busnya.

Bus pun melaju dan saat bus akan menyeberang dengan naik kapal feri, masih berlangsung aman-aman saja.. Namun, situasi berubah saat kapal sedang melintasi Perairan Nusa Penida atau tepatnya di posisi 8* 35' 324" S// 115* 43' 090.

Saat itulah, sekitar pukul 16.30 WITA, penumpang dan awak kapal tiba-tiba dikejutkan dengan suara teriakan. Awak kapal bergegas melakukan pengecekan. Ternyata Siti dan mertuanya, Suryati sudah tercebur ke dalam laut. Diduga mereka frutrasi, yang ditengok meninggal dunia, uang bekalnya bekas. Melihat kejadian itu, kapal langsung mundur untuk mendekati kedua korban.

“ABK langsung mencebur ke laut untuk menyelamatkan kedua korban. Keduanya saat itu juga berhasil dievakuasi ke kapal. Namun saat di periksa oleh ABK kapal bagian kesehatan, satu korban atas nama Siti sudah meninggal dunia sementara ibu mertuanya lemas,” terang Suadnyana.

Atas kejadian ini, lanjut Kompol Suadnyana, korban yang selamat ini langsung dibawa menuju Puskesmas Manggis untuk kemudian dirujuk ke RSUD Amlapura guna mendapat penanganan intensif. “Sementara untuk korban meninggal jenazahnya sampai saat ini masih berada di RSUD Amlapura. Keluarganya sudah menjemput dan jenazah akan dibawa pulang ke kampung halaman,” tandasnya.**

Editor: Maman Suparman

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Cara IJTI Jabar Memanfaatkan Ramadan Untuk Berbagi Pengalaman
Prediksi Duet Pilgub Jabar: Dedi Mulyadi/Moch.Iriawan, Ridwan Kamil/Saan M, Dede Yusuf/Celica, Desy Ratnasari/Bima Arya
Ratusan Suporter PSIS Semarang Kok Bisa Beli Tiket dan Memaksa Masuk SJH? Polisi Lakukan Barikade Pengamanan
DBD Kian Meluas, Kemenkes: Hampir 16 Ribu Kasus 124 di Antaranya Meninggal
2024, Tol Dalam Kota Bandung dan Tol Cigatas Segera Dibangun Bersama 3 Proyek Lainnya di Jabar