Suami Bilang Kecelakaan

Kematian Mencurigakan, Sainun Minta Makam Putrinya Dibongkar

foto

Yayan Sofyan

SAINUN mencurigai kematian Dina putrinya bukan kecelakaan lalu lintas, tetapi seperti bekas penganiayaan. Ia minta polisi membongkar dan mengautopsi jasadnya. Dina semasa masih hidup (kanan)

CILEUNYI. KejakimpolNews.com. Makam Dina Yuniasari (27) warga Kampung Sukamulya, RT 01/RT 13 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung akan dibongkar. Pembongkaran makam Dina yang dimakamkan 2 pekan lalu di pemakaman tanah wakaf Warga RW 13 Kampung Sukamulya, belakang Kompleks Griya Bukit Manglayang RW 21 Desa Cinunuk tersebut karena kematiannya mencurigakan.

Setelah dibongkar makamnya, jasad Dina nantinya akan diautopsi dokter forensik. Hasilnya sangat dibutuhkan penyidik Reskrim Polwiltabes Bandung untuk mengungkap dan membuktikan apakah kematian Dina  in i wajar atau ada unsur lain seperti penganiayaan.

Hal ini terkait ada yang mencurigakan dan duianggap tidak wajar, terutama oleh keluarga almarhumah. Namun pembongkaran yang rencananya, Kamis (18/2/2021) pagi hari ini digeser ke Jumat (19/2/2021). Persiapan untuk pembongkaran makam Dina sudah dilakukan pihak keluarga Dina dengan memasang tenda di sekitar makam Dina dan penerangan sejak Rabu (17/2/2021) sore.

Terlihat sejumlah petugas Reskrim Polrestabes berada di lokasi melihat makam Dina. "Pembongkaran makam anak saya yang rencana Kamis digeser sehari ke Jumat. Ini permintaan dari petugas Reskrim Polrestabes Bandung,"ucap Sainun (59) ayah Dina saat berada di samping makam putrinya Rabu (17/2/2021) malam.

Lapor ke Polrestabes

Menurut Sainun, pembongkaran makan Dina anaknya ini menyusul laporan dirinya ke Polrestabes Bandung. Sainun dan keluarganya mencurigai kondisi anaknya yang dinilai tak wajar. Ia menduga seperti korban penganiayaan. "Di telinga dan hidungnya penuh darah. Begitu pula di bagian bibirnya lebam membiru seperti diduga korban penganiayaan," ucapnya.

Diceritakan Sainun, Dina adalah putri sulung dari 3 bersaudara. Dua pekan lalu pukul 16.00 Dina pergi dengan Budi (33) suaminya mengendarai Kijang Kapsul, katanya mau ke Bandung.

"Namun subuh sekira pukul 04.30 saya menerima telepon dari Budi, suami Dina yang memberitahukan bahwa Dina ada di Rumah Sakit Santo Yusup dalam keadaan sudah meninggal dunia. Katanya mengalami kecelakaan lalu lintas di Jln. Dipatiukur sekitar Monumen Perjuangan Kota Bandung," katanya.

Deni (29) adiknya Dina segera meluncur ke RS Santo Yusup. Benar saja, Dina sudah meninggal dengan sejumlah luka di bagian wajahnya. Namun ketika jasad Dina dibawa ke rumah duka di Cinunuk dan akan dimandikan, anggota keluarganya, termasuk tetangganya terkejut sebab di tubuh korban ada sejumlah luka mencurigakan seperti bekas penganiayaan.

"Meski jenazah sudah dimakamkan saya tetap lapor ke polisi agar kematian Dina diusut. Pasalnya lukanya diduga sepertinya bukan akibat kecelakaan seperti yang diceritakan Budi, suami Dina," ucap Sainun.

Sainun pun sangat berharap polisi mengungkapnya atas kematian Dina anaknya yang mencurigakan dan dinilai tak wajar tersebut sehingga merelakan makam Dina dibongkar kembali untuk kebutuhan atopsi jenazahnya.

"Jika benar kematian Dina anak saya ini mencurigakan dan terbukti korban penganiayaan agar diusut tuntas siapa pelakunya dan segera menangkapnya dan menghukumnya siapapun yang terlibat," harap Sainun.

Sementara itu sejumlah anggota Reskrim Polrestabes Bandung ketika ditemui di pemakaman sekitar makam Dina membenarkan jika makam Dina akan dibongkar.

"Pembongkaran makam Dina akan diatopsi jenazahnya untuk kebutuhan dan melengkapi proses penyelidikan. Ini berangkat dari laporan keluarga Dina ke Polwiltabes Bandung jika kematian Dina dinilai mencurigakan dan janggal," kata seorang petugas Reskrim seraya mengatakan pihaknya dalam mengungkap kasus ini telah meneriksa sejumlah saksi dan mengamankan beberapa barang bukti.**

Editor: Yayan SofyanKematian

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Cara IJTI Jabar Memanfaatkan Ramadan Untuk Berbagi Pengalaman
Petugas Dishub Luka Parah Dilempar Mangkuk Pengemudi Mobil yang Parkir Sembarangan di Gedung Sate
8 Warga Bandung Meninggal Diserang DBD, Warga Diimbau Tingkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Revitalisasi, Upaya Memperlambat Kepunahan Bahasa Daerah
3 di Antara 10 Warga yang Tertimbun Longsor Cipongkor KBB Ditemukan