Opini

Miras dan Syaikh Barshisho yang Murtad

  • Selasa, 2 Maret 2021 | 16:50 WIB
foto

istimewa

DINDIN MACHFUDZ

Oleh DINDIN MACHFUDZ

(Jurnalis Senior/Penulis buku Sehat Menyikapi Masalah Rumah Tangga)

INILAH salah satu cerita sufi yang menarik yang berkenaan dengan Miras atau minuman keras. Kisah ini termaktub di buku Syaikh Taqiyuddin Al-Hanbali, juga dalam buku Imam At-Tabari, Ibnu Mas'ud, dan Imam Al-Qurtubi (Republika, 2015).

Sang Syaikh digoda oleh Iblis yang menyerupai ulama. Syaikh Barshisho kagum atau iri kepada ulama yang bertamu itu. Dia sholat 3 hari 3 mslam di rumahnya tanpa makan. Lalu terjadilah percakapan antara Syaikh dengan Ulama Iblis itu.

"Saya ini banyak dosa. Tapi kemudian bertobatan nasuha. Kalau kamu mah ulama yang kagak pernah melakukan dosa sehingga tidak pernah merasakan lezatnya tobat dan indahnya beribadah," tutur Ulama KW tersebut.

+ Caranya gimana, Broh? tanya Bsrshisho.

- Berbuat zinahlah kamu dg perempuan, kata Iblis.

+ Ah, aku tak berani, jawab Barshisho.

- Kalau begitu membunuh orang.

+ Aku nggak sanggup.

- Kalau begitu mabuklah kamu dengan khamr alias minuman keras.

-+Nah, kalau itu bisa. Itu paling enteng.

Betul saja. Si Syaikh yg tersohor ahli ibadah itu pun datang ke penjual miras. Lalu minum dan kemudian mabuk. Di tengah mabuk itulah dia berbuat mesum dengan si perempuan cantik penjual miras tadi. Tiba-tiba muncul suaminya. Dia kaget. Panik. Lalu dia bunuh si suami dan si perempuan tadi untuk hilangkan jejaknya. Lalu dia dihukum gantung oleh Raja atau Sultan.

Di saat itulah datang si Iblis.

+ Maukah engkau kutolong?

- Itulah yang kumau.

+ Kalau begitu, sembahlah aku, kata Iblis. (Padahal semua makhluk Allah wajib menyembah hanya kpd Allah).

- Aku nggak bisa sujud, sebab aku diborgol.

+ Nggak apa. Kalau begitu kedipkan matamu tanda setuju menyembah kepadaku.

Maka mengediplah mata Syaikh itu, dan seketika itu pula tali gantungan di lehernya ditarik oleh Algojo. Matilah dia sebagai penyembah Iblis alias Murtad. Alfa - Omega, wahai Tuan-tuan pemegang kekuasaan, Teteh dan Aa yang cinta kemakrufan, Miras atau Khamr itu adalah induk segala kejahatan dan tindak kriminalitas.

Info terkini tentang bahaya maut miras adalah ulah oknum polisi mabuk yang menembak mati 3 orang pekerja sebuah kafe di Cengkareng pekan lalu. Sebelumnya belasan pemuda tewas sehabis menenggak miras oplosan.

Adapun 5 negara tertinggi dalam konsumsi mirasnya di dunia berdasarkan survai Global Drinking Demographies by Alcohol.org tahun 2020 adalah Belarus dengan tingkat konsumsi 14,4 liter per orang per tahun.

Disusul Lithuania 12,9 ltr, Grenada 11,9 ltr, Ceko 11,8 ltr dan Prancis juga 11,8 ltr. Ranking 1 sampai 4 peminum miras adalah negara miskin. Selanjutnya seiring dengan terbitnya Perpres 2021 tentang dibukanya investasi untuk pabrik miras di Papua dan daerah lain,.

Dan akhirnya setelah banyak yang menolak produk haram yang menjadi kebiasaan kaum jahiliyah tersebut, Presiden RI Joko Widodo menganulir kembali izin Miras yang termuat di lampiran Perpres tersebut.

Mengapa dicabut? Entahlah,  mungkin karena banyak masukan bahwa miras ini selain bakal mendatangkan banyak mudarat dan sumber segala kejahatan dan tindakan kriminal, juga Allah telah melarang khamr atau miras tersebut semenjak 14,5 abad silam.

Dalam QS Al-Maidah : 90 Allah menegaskan begini : "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung."

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Senin Besok 7 Komisioner Baru KPID Jabar Siap Dilantik di Gedung Sate
Bayi Laki-Laki Masih Hidup di Dalam Kardus Ditemukan Warga Dusun Sembir, Desa Gunasawi Sumedang
Toko Amary Family Jalan Astanaanyar Bandung Nyaris Ludes Dimangsa Api
Loncat dari Lantai 11 Gedung Parkir Mall Paris Van Java Sukajadi, Pemuda AS Asal Karawang Tewas
Gubernur/Wakil Gubernur Jabar dan 16 Pasangan Kepala Daerah se Jabar Dilantik 6 Februari 2025