Hingga 2020, Sebanyak 9,65% Balita di Kota Tangerang Alami Stunting

foto

Rizky Morello

WALI Kota Tangerang adakan Rembuk Stunting sebagai upaya menekan angka stunting bayi dan Balita di Kota Tangerang, Kamis (27/5-2021).

TANGERANG, KejakimpolNews.com .-Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menyatakan, hingga tahun 2020 bayi lima tahun (Balita) di Kotanya yang mengalami stunting mencapai 9,65%. Namun demikian, masih perlu upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Kota Tangerang.

Penjelasan itu dikemukakan Wali Kota Tangerang pada kegiatan Rembuk Stunting sebagai upaya menekan angka stunting bayi dan Balita di Kota Tangerang, Kamis (27/5-2021).

Kegiatan Rembuk Stunting ini sebagai langkah penting yang dilakukan Pemkot Tangerang untuk memastikan integrasi intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penanggung jawab layanan dengan sektor nonpemerintah dan masyarakat.

Arief pun menyatakan, ambang batas untuk stunting menurut WHO adalah 20%. Namun walau berada di bawah ambang batas, masih perlu upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Kota Tangerang. Arief menjabarkan pada tahun 2021 ini di Kota Tangerang menjadi salah satu daerah perluasan fokus intervensi penurunan stunting di tahun 2021.

"Upaya ini dilakukan melalui aksi intervensi penurunan stunting terintegrasi, baik intervensi spesifik mau pun intervensi sensitif yang umumnya dilakukan oleh sektor di luar kesehatan," katanya. "Seluruh pihak, kata Arief, diharapkan ikut serta dalam penurunan angka stunting bayi di Kota Tangerang, " pungkasnya.**

Editor H. Eddy D

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Mayat Tergolek di Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai Gemparkan Warga
Longsor di Bungbulang Garut Menimpa Rumah, Endang Penghuninya Turut Tertimbun
Timnas Indonesia Kembali ke Jakarta, Manajer Sumardji: Lawan Bahrain Duel yang Sulit
Tim SAR Berhasil Evakuasi Tiga Karyawan PT Adira Cimanggung yang Jatuh ke Sumur Limbah
5 Rumah Warga di Jalan Kotabaru Bandung Ludes Terbakar