10 Desa di Kuningan Timur Diterjang Banjir dan Longsor

H. Wawan Hermawan, Jr
BANJIR DAN LONGSOR melanda 10 desa di Kuningan Timur. Tampak jalan raya berubah jadi sungai akibat luapan banjir menutupi permukaan jalan.
KUNINGAN, KejakimpolNews.com - Hujan deras dengan itensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kuningan Timur dan sekitarnya mengakibatkan 10 desa dilanda banjir dan tanah longsor, pada Minggu petang (13/3/2022) sekira pukul 16.30 WIB.
Dampaknya, akses jalan tertutup tanah longsor dan banjir, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan jenis apapaun. Untuk kelancaran arus lalu lintas, para pengendara terpaksa harus mencari jalan alternatif.
Kepala Pelaksana BPBD Indra Bayu Permana saat dikonfirnasi mengatakan, selain terjadi banjir ada beberapa titik tanah longsor di wilayah Kuningan Timur dan sekitarnya antara lain, banjir di Desa Babatan Kecamatan Kadugede, di Desa Langseb Kec. Lebakwangi, Desa Baok, dan Desa Andamui Kecamatan Ciwaru.
Sedangkan tanah longsor melanda Desa Ciwaru Kec. Ciwaru dan Longsor di Desa Padahurip Kecamatan Selajambe. Pihak BPBD telah menyebar petugas dibantu tim UPT Damkar Satpol PP kabupaten Kuningan, terjun ke lokasi untuk membersihkan jalan yang tertimbun material longsor, agar akses jalan bisa dilalui lagi kendaraan bermotor.
IBe sapaan akrabnya, saat memantau TKP mengimbau masyarakat Kabupaten Kuningan, agar selalu waspada dan lebih berhati-hati disaat hujan deras. Sebaiknya agar menghentikan perjalanan sementara di kawasan daerah rawan longsor maupun banjir, tegasnya.
Sementara beberapa petugas BPBD bergotongroyong membersihkan jalan yang tertimbun longsor bersama tim UPT Damkar, agar arus lalu lintas kembali normal dan bisa di lewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sampai berita ini tayang, sejauh ini tidak ada korban jiwa dan kerugian materil masih dalam pendataan. Sementara itu, banjir terjadi pula sepanjang jalan dari mulai Desa Lengkong, Purwasari Garawangi dan blok Dangdeur kawasan Pakembangan.
Luapan banjir yang tumpah ke jalan setinggi 20 - 30 cm seperti layaknya sungai yang deras mengalir, sehingga praktis arus lalu lintas agak tersendat. Namun banjir di jalan desa itu mulai surut setelah hujan reda menjelang magrib.**
Editor : Maman Suparman