Asal Usul Nama Cibeunying di Kota Bandung yang Belum Diketahui Banyak Orang

  • Gaiskha
  • Sabtu, 9 November 2024 | 21:04 WIB
foto

Foto: FaceBook/Istimewa

Pohon Beunying (Ficus fistulosa Reinw. ex Blume) merupakan jenis tumbuhan dari family Moraceae atau keluarga beringin

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Bagi sebagian warga Kota Bandung, mungkin sudah tidak asing dengan wilayah Cibeunying. Meski begitu, tahukah anda asal usul nama Cibeunying yang saat ini kita kenal?

Sejak tahun 1921, wilayah Cibeunying sudah termasuk ke dalam Kota Bandung. Sejak saat itu berkembanglah wilayah Cibeunying dengan segala potensi unggulannya, terutama kuliner dan kesenian sampai dengan sekarang.

Setelah pemekaran, Cibeunying dibagi 2 menjadi Kecamatan Cibeunying Kidul dan Cibeunying Kaler berdasarkan letaknya yang bersisian di sebelah kidul (selatan) dan kaler (utara).

Lantas, bagaimana asal-usul nama Cibeunying?

Mengutip buku Toponimi Kota Bandung, Cibeunying berasal dari dua kata yaitu “Ci” dan “Beunying”. Ci berasal dari kata Cai dalam Bahasa Sunda, yang berarti Air.

Di Kota Bandung banyak daerah yang diawali kata Ci/Cai karena banyak sungai dan anak sungai yang menjadi pusat kehidupan di kota kembang pada zaman dahulu.

Sedangkan kata Beunying diambil dari nama tanaman lokal (Ficus fistulosa Reinw. ex Blume) merupakan jenis tumbuhan dari family Moraceae atau keluarga beringin. Masih satu kerabat dengan nangka, murbei, pohon bodhi, karet munding, dan hampelas.

Beunying adalah pohon dengan tinggi yang dapat mencapai 10 meter. Daunnya tebal dan berbentuk bulat telur sampai lonjong hingga lanset.

Permukaan bagian atas mengkilat bertangkai panjang. Karangan bunga periuk, tumbuh dari ketiak daun atau bergerombol pada batang.

Beunying hidup di tempat sejuk dan dekat sumber air dengan elevasi hingga 2.000 meter. Di hutan terbuka, pinggiran hutan yang lembap banyak ditumbuhi oleh jenis ini. Namun sayangnya saat ini jarang sekali ditemukan pohon Beunying di Kota Bandung.

Itulah asal-usul nama Cibeunying di Kota Bandung yang masih jarang diketahui.**

Author: Gaiskha
Editor: Maman Suparman
Source: Kominko Kota Bandung

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Serangan Pajar Pilkada, "Aya Artos Atanapi Sembako Candak, Nyolok Mah Kasaha We"
BANDERA Kawal Kang DM Gelar "Ruwat Jagat, Mapag Pajajaran Anyar"