Mantan Gubernur Jabar Penggagas Ibukota Baru, Mayjen TNI (Purn) H.R.Nana Nuriana Wafat
BANDUNG, KejakimpolNews.com - Kini kabar duka menyelimuti warga Jawa Barat, Kamis 11 Juli 2024 hari ini, mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) H.Raden Nana Nuriana atau akrab dipanggil HR Nuriana dikabarkan wafat dini hari tadi.
Kabar duka ini disampaikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) dan Pj.Gubernur Jawa Barat dan seluruh jajarannya serta atas nama warga Jawa Barat menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya mantan Gubernur Jabar, HR. Nuriana.
Menurut keterangan, HR. Nuriana wafat di rumahnya, Kompleks Parahyangan Rumah Villa, Ciwaruga, Parongpong Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis (11/7/2024) dini hari sekitar pukul 04.55 WIB.
"Innalillahi wa innailaihi raji'un. Keluarga Besar Pemda Provinsi Jabar mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Gubernur Jabar periode 1993-1998 dan 1998-2003, HR. Nuriana," tulis keterangan Pemdaprov Jabar.
Pemprov Jabar juga mendoakan agar almarhum diberikan tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan mendoakan almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Belum diketahui penyakit apa yang menyebabkan Mayjen TNI (Purn) Haji Raden Nana Nuriana ini wafat, namun khusus warga Jawa Barat HR Nuriana dikenal sebagai gubernur yang terbilang low profile.
Mantan Gubernur Jawa Barat ke-11 ini meninggal dalam usia 86 tahun (lahir 17 April 1938). Mantan Gubernur Jawa Barat dua periode (1993−1998 dan 1998−2003). Sebelum menjadi orang nomor satu di tatar Pasundan, terlebih dahulu menjadi Pangdam III Siliwangi dengan pangkat Mayor Jenderal TNI AD
Dilansir dari Wikipedia, almarhum Mayjen TNI (Purn) HR.Nana Nuriana menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962. Sebelum menjadi gubernur, ia menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991 sampai 1993.
Profesi di TNI Angkatan Darat berlangsung sejak 1962 hingga 1993 dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI pada satuan Infanteri.
Selama menjabat gubernur periode 1993−1998 dan 1998−2003, HR Nuriana dikenal sebagai sosok yang pendiam dan terkesan low profile sehingga ia cukup berjarak dari hiruk pikuk pers.
Penggagas ibu kota baru
Pada saat Presiden Soeharto masih berkuasa, ada wacana untuk membuat kompleks ibu kota Indonesia yang baru. Kawasan Jonggol terpilih untuk dijadikan lokasi Ibu kota tersebut dan Gubernur HR.Nuriana pun membentuk tim khusus dan turut membantu pembebasan lahan untuk mendukung gagasan tersebut.
Pada tahun 1997, HR Nuriana memohon dukungan kepada DPRD Jawa Barat dalam mengajukan wilayah selatan atau penyangga kawasan calon ibu kota Indonesia baru di Jonggol untuk dijadikan pusat pemerintahan provinsi yang baru, yaitu Cikalongkulon, Cianjur serta sebagian desa di Jonggol selatan.
Alasan pemindahan ibukota baru Jawa Barat cukup beragam yang dimulai dari tuntutan warga Banten yang mengeluh jauhnya ibukota Jawa Barat dari wilayah mereka hingga lokasi kantor-kantor pemerintan provinsi yang terpisah-pisah. Akan tetapi, hingga akhir jabatannya pemindahan tersebut tidak terlaksana.
Pasca-Reformasi, Nana menjadi tokoh penting dalam pembentukan Provinsi Banten, serta berperan besar dalam peningkatan status kota administrasi di Jawa Barat.
Hingga kini Banten semakin eksis sebagai provinsi baru pemekaran dari Jawa Barat, sedangkan ibukota Provinsi yang sedianya akan di Cikalongkulon dan ibukota Republik Indonesia di Jonggol, tidak terlaksana.**
Editor: Maman Suparman
Dari berbagai sumber