Tak Berfungsi, Kumuh dan Rawan Kecelakaan, Harusnya Halte TMB di Jalan Raya Cinunuk Dibongkar Saja

Yayan Sofyan
Halte Trans Metro Bandung (TMB) di Jalan Raya Cinunuk tampak makin kumuh dan kotor padahal sudah lama tak berfungsi.
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Keberadaan halte Trans Metro Bandung (TMB) di Jalan Raya Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung kembali menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, halte TMB yang sudah lama tak berfungsi dan rusak parah, kini jadi tempat pembuangan sampah dan jadi, tempat beristirahat anak-anak punk, juga lingkungan sekitarnya kian kumuh serta menghalangi penyebarang jalan (pejalan kaki).
Berdasarkan pantauan, Rabu (13/11/2025), halte TMB memang dibangun tepat di trotoar dan di sembadan sungai. Meski dibangun jembatan penyeberang tepat di gerbang Kompleks Permata Biru, tapi mentok oleh bangunan TMB dan pejalan kaki harus menyusuri lorong belakang halte TMB.
Seperti yang terekam tadi siang, sejumlah anak sekolah dan dan emak-emak yang mau ke Permata Biru harus menyusuri lorong halte yang penuh sampah dan drinasenya rusak.
Jika mereka harus berjalan kaki di pinggir jalan raya, depan halte TMB harus berpikir dua kali mengingat jalur padat lalu lintas.
"Jika melihat kondisi saat ini yang kian mengkhawatirkan, seharusnya halte TMB dibongkar saja. Jika saja ada instruksi atau perintah, kami siap membongkar halte TMB tersebut,"kata Rudi Wahyudi, Ketua RW 27 Kompleks Permata Biru, Desa Cinunuk, Rabu (13/11/2025).
Jika kondisi halte TMB dibiarkan seperti ini, kata Rudi, selain lingkungan tambah parah, keselamatan penyeberang jalan (pejalan kaki) terancam.
"Jujur, banyak penyeberang jalan dari warga Kompleks Permata Biru, termasuk anak-anak sekolah melawati halte TMB ini. Apalagi halte TMB depan Kantor Desa Cinunuk, Puskesmas dan SDN 1, 2 serta 3 Cinunuk yang ramai lalu lalang pejalan kaki.
Sementara itu, baik Kades Cinunuk, Edi Juarsa dan Ketua BPD Cinunuk, Setiawan ketika dikonfirmasi membenarkan kondisi halte TMB tersebut kian kumuh.
"Sudah banyak masukan terkait keberadaan halte TMB tersebut. Dulu kami pernah mengirim surat ke dinas terkait di Pemkab Bandung, namun belum di respon," kata Setiawan.
Melihat kondisi seperti ini, kumuh dan mengundang kecelakaan, kata Setiawan, pihaknya akan berembuk lagi untuk menindaklanjutinya dan ini mendesak.
"Kami akan kembali mengirim surat ke dinas terkait untuk membongkar halte TMB tersebut. Alasannya jelas, selain tak berfungsi, kumuh dan dibangun di trotoar seta sempadan sungai, halte TMB mengundang kecelakaan lalu lintas," tutup Setiawan.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan
