Jalur "Neraka" Bundaran Cibiru-Cileunyi Semakin Parah, Underpass Cibiru dan JLC Cuma Omon-Omon

Yayan Sofyan
Jalan antara Bunderan Cibiru hingga Cileunyi yang dijuluki Jalur "Neraka" kemacetannya semakin menjadi-jadi dan belum ada solusi.
CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Kemacetan lalu lintas antara Bundaran Cibiru hingga Cileunyi semakin hari semakin menjadi jadi, tak hanya di jam sibuk pulang dan pergi ngantor antara pukul 06:00 - 08: 00 dan 16;00 - 18:00, namun sekarang nyaris tiada jeda.
Orang menyebutnya jalur "neraka" dan bukan berita aneh lagi karena sudah rutin, apalagi sekarang setiap saat, membuat para pengguna jalan kerap berkeluh kesah dan curhat.
Belakangan ini, kemacetan semakin menjadi-jadi, tapi sudah puluhan tahun ini belum ada solusi bagaimana cara mencari solusinya. Belum lagi jika malam, dari Bundaran Cibiru ke arah Cileunyi gelap gulita karena lampu penerangan jalan umum (PJU) dibiarkan mati, alias tak berfungsi.
Sementara wacana pembangunan underpass Cibiru yang digagas 10 tahun lalu oleh Ridwan Kamil, semasa menjabat Wali Kota Bandung dan Gubernur Jabar untuk mengurai kemacetan, ternyata sekadar wacana dan hanya omon-omon.
Termasuk pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi (JLC) pun sama, hanya wacana yang tak pernah ada realisasinya.
"Memang kemacetan jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi sudah tak aneh. Yang dipertanyakan, belum terdengar solusi apa untuk mengatasinya," kata Susilawati, dosen di perguruan tinggi di Jatinangor, Senin (17/11/2025) pagi.
Soal wacana pembanguan underpass Cibiru dan JLC, Susilawati mengatakan, itu hanya omon-omon dan wacana yang tak ada realisasinya.
"Tolong atuh Pak Dedi, Gubernur Jabar, bapa aing turun tangan bagaimana solusi mengatasi kemacetan Bundaran Cibiru. Termasuk PJU nya segera fungsikan," ungkapnya.
Susilawati mengaku kerap terjebak macet di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi baik dari arah Cileunyi ke Bundaran Cibiru atau sebaliknya pada jam-jam sibuk antara pukul 06:00 sampai 08:00. Bahkan dari kawasan Kampus 1 UIN Bandung ke Jatinangor jika macet parah memakan bisa sejam lebih.
"Pernah satu kali dari dari Jatinangor ke Stasiun kereta cepat Whoosh ditempuh 1 jam lebih karena terjebak macet. Ini paradoks, Whoosh dari Tegalluar ke Halim hanya 40-45 menit, eh dari Tegalluar ke Jatinangor dan sebaliknya ditempuh 1 jam lebih gegara macet," pungkas Susilawati.
Terkait wacana pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi (JLC), untuk mengatasi kemacetan Bundaran Cibiru-Cileunyi, Bupati Bandung, Dadang Supriatna beberapa waktu pernah mengungkap.
"Terkait wacana JLC Pemkab Bandung yang memprakasainya sudah siap, termasuk untuk pembebasan lahan. Tinggal bagaimana Pemkot Bandung, apakah siap," kata Dadang Saat kunjungan kerja ke Desa Cibiruwetan.**
Author: Yayan Sofyan
Edotor: Yayan Sofyan
