Hasil Kajian, Kabupaten Bandung Timur 11 Kecamatan Minus Cileunyi, Ibu Kotanya Solokanjeruk

foto

Pengurus PMBT dan Aspem Kesra Kabupaten Bandung saat audensi terkait hasil kajian KBT

RANCAEKEK, KejakimpolNews.com - Progres wacana Kabupaten Bandung Timur (KBT) yang kini mencuat dan banyak dipertanyakan akhirnya terkuak. KBT yang ingin pisah dari induknya, Kabupaten Bandung membawahi 11 kecamatan dengan calon ibu kotanya, Solokanjeruk.

Ke-11 kecamatan di wilayah timur Kabupaten Bandung KBT dengan calon ibu kotanya Solokanjeruk ini, berdasarkan hasil kajian Pemkab Bandung dan tim Unpad 2024.

Hal ini terungkap saat pihak Paguyuban Masyarakat Bandung Timur (PMBT), selaku pengusung KBT menggelar audensi dengan Asisten Pemerintan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra) Kabupaten Bandung, Selasa (23/9/2025) kemarin.

"Betul, setelah kami (PMBT) beraudensi dengan Aspem Kesra, hasil kajian terungkap jika KBT membawahi 11 kecamatan dengan calon ibu kotanya, Solokanjeruk (ranking 1). Calon ibu kota kedua, Rancaekek (ranking 2)," kata Ketua PMBT, Atep Somantri, Rabu (24/9/2025).

Seperti diberitakan, terkait wacana KBT, PMBT mendesak agar pihak eksekutif Pemkab Bandung segera mempublikasikan hasil kajian KBT tahun 2024 yang banyak dipertanyakan. Atas desak tersebut, audensi pun antara PMBT dan Aspem Kesra digelar.

Didampingi sekjen dan bendahara PMBT, Asep Juarsa serta H. Wawan Beri, Atep mengatakan, dengan terungkapnya hasil kajian KBT ini, berharap segera diusulkan ke Pemprov Jabar agar KBT jadi Calon Persiapan Daerah Otonomi Baru (CPDOB) di Jabar.

Diungkapkan Atep, dari 15 kecamatan di wilayah timur Kabupaten Bandung yang sebelumnya diwacanakan, 11 kecamatan menjadi cakupan KBT dengan calon ibu kotanya Solokanjeruk. Empat kecamatan, kata Atep, masih masuk Kabupaten Bandung.

Ke-11 kecamatan yang masuk KBT hasil kajian yakni, Kecamatan Ciparay, Pacet, Kertasari, Majalaya, Solokanjeruk, Ibun, Paseh, Cikancung, Cicalengka, Nagreg dan Kecamatan Rancaekek. Sementara 4 kecamatan yakni Cileunyi, Cilengkrang, Cimenyan dan Bojongsoang tetap di Kabupaten Bandung.

"Terungkapnya hasil kajian KBT ini merupakan jawaban jika PMBT tetap konsen untuk mengusung, sekaligus mempercepat terbentuknya KBT yang telah puluhan tahun diwacanakan," ungkap Atep.

Baik Atep, Asep, Wawan dan pengurus PMBT lainnya yang hadir saat audensi dengan Aspem Kesra menilai, audensi berjalan terbuka, saling memberi masukan dan penuh kekeluargaan.

"Kami (PMBT) mengapresiasi dan ucapkan terima kasih Aspem Kesra telah mengungkap hasil kajian KBT tahun 2024 yang banyak dipertanyakan ini, " ujar Atep.

"Tak lupa, kami pun berterima kasih kepada Bupati Bandung, Dadang Supriatna yang respon, turut mendukung dan mendorong terbentuknya KBT. Sangat berharap, akhir tahun 2025, hasil kajian KBT segera diusulkan ke Pemprov Jabar," tutup Wawan Beri, bendahara PMBT dan juga Wakil Ketua Asosiasi BPD Jabar ini.

Saat audensi jajaran pengurus PMBT dengan pihak eksekutif Pemkab Bandung, hadir di antaranya, Aspem Kesra, Erwin Rinaldi, Kabag Pemerintahan Gugum, Staf Ahli Bidang Hukum, Ajat Sudrajat dan Kepala Kesbangpol, Bambang.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Pemkot Bandung Tertibkan Plang Liar di Sekitar Stadion GBLA Hindari Penyerobotan Aset
Jika Ada Warga Melapor, Pemkot Bandung Segera Perbaiki
Cuaca Ekstrem, BPBD Kab. Bandung Imbau Masyarakat Melakukan 6 Langkah Ini
Kang DS Resmikan Gerai KDMP Cikasungka, Ini Pesan dan Harapannya
Wacana Kabupaten Bandung Timur, PMBT Desak Eksekutif Publikasikan Hasil Kajiannya