Bocah Ayup, Santri Penghafal Al Quran Kembali ke Pelukan Orang Tua Setelah Dinyatakan Hilang

Foto: Tribrata Polda Jabar.
Polwan Bripka Ririn yang merawat Ayup, membawa kembali si bocah penghafal Al Quran ini ke pelukan otang tuanya.
BOGOR, KejakimpolNews.com - Bocah Ayup (7 tahun) ditemukan orang. Ia bingung tak tahu jalan pulang, juga tak tahu alamat serta nama orang tuanya, Akhirnya ia dilaporkan la dilaporkan ke Polsek Parung, Polres Bogor.
Bocah penghafal Al Quran ini langsyng ditrangani. Berkat kegigihan anggota Polsek Parung, Ayup berhasil dipertemukan kembali dengan orang tuanya dalam suasana penuh haru setelah sempat bermalam di bawah pengawasan polisi.
Ayup pertama kali ditemukan dan dilaporkan orang yang menemukannya ke Polsek Parung pada Kamis (13/11/2025). Saat ditemukan, Ayup tidak mengetahui alamat rumahnya, dia hanya mengungkapkan kerinduannya pada ayah dan ibunya.
Meski polisi mengumumkan adanya anak hilang, hingga larut malam pukul 22.30 WIB, tapi saat itu belum ada orang tua atau kerabat yang datang menjemput.
Untuk memastikan Ayup aman dan nyaman, ia kemudian dibawa dan dirawat sementara di rumah salah satu keluarga anggota Polsek Parung.
Pada Jumat (14/11/2025), Ayup kembali dibawa ke Polsek Parung. Dalam sebuah rekaman video, terlihat jelas momen kehangatan antara Ayup dan salah satu anggota Polwan, Bripka Ririn.
Saat itu Ayup terlihat sehat dan nyaman saat bercengkerama dengan Ririn, yang saat itu sedang merekam video untuk disebarkan sebagai informasi anak hilang.
“Kangen Mama sama Abi (ayah),” ujar Ayup polos kepada Bripka Ririn.
Ia sempat menyebut nama ibunya yang katanya bernama Bulan dan ayahnya Dedi, meskipun tidak dapat menyebutkan alamat lengkap.
Titik terang muncul sekitar pukul 15.30 WIB, ketika Polsek Parung mendapatkan informasi bahwa Ayup adalah salah satu santri dari Pondok Pesantren Darul Ulum Wad Da’wah di Tajurhalang.
Saat itu juga Aipda Kustiono dan Bripka Polwan Ririn, didampingi oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), mengantar Ayup kembali ke Pondok Pesantren Darul Ulum Wad Da’wah di Tajurhalang.
Saat tiba di pondok pesantren, Ayup langsung berlari memeluk salah satu pengajar. Momen paling mengharukan kembali terjadi, ternyata di pondok pesantren itu telah menunggu ayahnya, Dedi, yang sudah menantinya. Tak pelak lagi Ayup dan ayahnya saling berpelukan sembari berlinang air mata bahagia.
Dedi, ayah Ayup, menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada pihak kepolisian dan PSM atas bantuan mereka.
“Terima kasih banyak, Bapak-Ibu Kepolisian serta Bapak-Ibu Pekerja Sosial Masyarakat yang telah mengantarkan anak saya. Alhamdulillah, kembali ke saya,” tutur Dedi.
“Semoga ini menjadi contoh bagi masyarakat sehingga masyarakat tidak berpikir macam-macam terhadap yang lainnya,” tambahnya.
Menurut keterangan dari Humas Polsek Parung, Ayup adalah santri yang baru satu minggu berada di pondok pesantren untuk menimba ilmu menjadi tahfiz Al-Qur’an.
Ia nekat lari dari pondok bada Asar pada Kamis (13/11), Pasalnya, ia kangen dan tidak tahan menahan rindu kepada ayahnya.
Polsek Parung memastikan bahwa Ayup tidak mengalami kekerasan apa pun. Baik pihak pondok pesantren maupun orang tua Ayup menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Polsek Parung yang telah menemukan, merawat, dan mengantarkan Ayup kembali ke pelukan keluarganya.**
Author: Sonni Hadi
Editor: Sonni Hadi
