Ternyata, Normalisasi Drainase Mangkrak di Rancaekek, Seorang Ustaz dan Bocah Jadi Korban

Istimewa
Anggota DPRD Kab. Bandung, Cecep Suhendar saat menengok bocah laki-laki (kaos merah) yang terjatuh ke drainase yang mangkrak di Jl. Rancaekek-Majalaya
RANCAEKEK,KejakimpolNews.com - Proyek normalisasi drainase di Jalan Raya Rancaekek-Majalaya di Kampung Rancabatok RW 09 dan 22, Desa Rancaekekwetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung ternyata memakan korban.
Hal tersebut dikatakan, Iwan Novian (55), sekretaris RW 09 Desa Rancaekekwetan, pemilik bengkel motor, salah satu dari puluhan warga terdampak proyek normalisasi drainase mangkrak tersebut.
"Ya, selain mengganggu aktvitas warga, proyek drainase tersebut memakan korban terjatuh dan kecebur ke selokan (drainase)," kata Iwan, Kamis (12/6/2025).
Menurut Iwan, kedua korban tersebut yakni Ustaz Dedi warga Kampung Rancabatok RT 03 RW 09 dan seorang bocah laki-laki umur 4, putra Ny. Lala, pedagang baso warga RT 09 RW 09.
"Ustaz Dedi terjatuh ke selokan (drainase) bersama motor yang dikendarainya saat membeli gas LPG. Ustaz Dedi mengalami luka di tangan dan kaki saat menyeberang di jembatan darurat," terang Iwan.
Sementara, kata Iwan, bocah laki-laki umur 4 tahun anak tukang baso sama terjatuh ke drainase tapi tak mengalami luka.
"Bocah laki-laki yang terjatuh sempat ditengok Cecep Suhendar, anggota DPRD Kabupaten Bandung ke lokasi kejadian," ungkap Iwan.
Dikatakan Iwan, kondisi jembatan darurat dengan kayu dinilai berbahaya. Selain riskan patah karena tak kuat menanggung beban, juga khawatir licin jika hujan."Berharap saja tak ada korban lain," harap Iwan.
Proyek normalisasi drainase di Jalan Raya Rancaekek-Majalaya Kampung Rancabatok, Desa Rancaekekwetan tersebut dilakukan pembongkaran sejak awal Maret 2025 lalu.
Namun sampai saat ini aktivitasnya terhenti dan mangkrak bahkan terbengkalai.
Dampak jembatan di atas drainase menuju kios, toko, rumah dan jalan menuju pemukiman telah dibongkar akses jalan pun terputus.
Agar aktivitas warga tak terganggu akibat akses yang rusak, warga pun terpaksa membuat jembatan darurat dari kayu.
"Saat pembongkaran jembatan katanya sebelum Idulfitri lalu normalisasi drainase tuntas. Eh lewat Iduladha proyek terbengkalai. Warga menilai proyek ini ujug-ujug tanpa sosialisasi,"tutur sejumlah warga.
Diketahui, dari puluhan warga di Kampung Rancabatok RW 09 dan 22 yang terkena dampak proyek normalisasi mangkrak ini, 40 pengusaha (pedagang) dan 15 warga yang jembatannya telah dibongkar.**
Editor:Yayan Sofyan