Ulah Kolonialis Belanda

  • Ridhazia
  • Minggu, 18 Agustus 2024 | 17:43 WIB
foto

Ridhazia

Catatan RIDHAZIA
(Wartawan Senior)

INDONESIA boleh saja merayakan Hari Kemerdekaan. Tapi negara kolonialis Belanda itu baru mengakui kemerdekaan Indonesia secara de jure setahun lalu. Tepatnya pada 14 Juni tahun 2023.

Jadi, selama 78 tahun negara kolonialis itu tidak mengakui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Tapi baru sebatas mengakui secara de facto sejak 27 Desember 1949.

Hasil Penelitian

Pengakuan itu pun dinyatakan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mewakili pemerintah Belanda tahun 2023 justru pada perdebatan mengenai hasil penelitian dekolonisasi di parlemen Belanda.

Penelitian dimaksud berjudul "Kemerdekaan, dekolonisasi, kekerasan, dan perang di Indonesia, 1945-1950". Hasil penelitian yang dipublikasikan tiga lembaga Belanda medio Februari 2022 lalu.

De facto

Sebelumnya, pada 2005, Ben Bot selaku Menteri Luar Negeri Belanda, juga mengakui kemerdekaan Indonesia terjadi pada 1945, tetapi hanya secara de facto.

Minta maaf

"Kami sepenuhnya sudah mengakui 17 Agustus zonder voorbehaud [tanpa keraguan]. Saya masih akan mencari jalan keluar bersama presiden [Indonesia, Joko Widodo] untuk mencari cara terbaik agar bisa diterima kedua pihak," ujar PM Rutte sebagaimana dikutip media Historia.

PM Rutte yang hadir didampingi Menteri Luar Negeri, Wopke Hoekstra, dan Menteri Pertahanan, Kajsa Ollorongren, memberikan pernyataan permintaan maaf atas terjadinya kekerasan ekstrem di Indonesia.

Tercatat dalam sejarah, ketika Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II pemerintah Kerajaan Belanda tidak pernah mau mengakui momen itu secara resmi.

Antara 1945 dan 1949, Belanda justru mengobarkan perang untuk merebut kembali kekuasaan di Indonesia. Momen itu disebut perang kemerdekaan.**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Kotak Kosong Anomali Politik
Bola Pingpong dan Telor Brebes
Panas lagi MK versus DPR
Partai Anies
PDIP Kapok, Anies Harus Dibaiat