34 Siswa SMAN 1 Kunjungi Diskominfo Kab.Kuningan Terkait Situs Pengaduan Judi Online

foto

Foto: Whyr

Kepala Diskominfo Kuningan, Drs. Ucu Suryana, M.Si., mengapresiasi kunjungan dan inisiatif para siswa SMAN 1 Cilimus dalam mewaspadai bahaya judi online.

KUNINGAN, KejakimpolNews.com - Guna meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar, terkait dampak bahaya judi online yang semakin mengkhawatirkan. Sebanyak 34 siswa SMAN 1 Cilimus-Kuningan melakukan kunjungan edukatif ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kuningan pada Selasa, 17 September 2024.

Kepala Diskominfo Kuningan, Drs. Ucu Suryana, M.Si., mengapresiasi inisiatif SMAN 1 Cilimus dalam mewaspadai bahaya judi online. Di era digital ini, generasi muda perlu memahami perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi, termasuk yang disalahgunakan, seperti perjudian yang dapat merusak masa depan.

Para siswa mendapatkan literasi tentang bagaimana judi online beroperasi, jenis-jenisnya, hingga dampak buruk yang bisa terjadi. Termasuk berbagai risiko, mulai dari masalah finansial, gangguan kesehatan mental, hingga potensi terjerat tindakan kriminal akibat judi online.

Kepala Bidang Persandian dan Statistika, Wibawa Gumbira, S.Sos., M.Pd., saat sesi dialog menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan situs pengaduan judi online bagi masyarakat.

“Kami memahami pemblokiran saja tidak cukup, oleh karena itu kami juga melakukan pemantauan secara berkelanjutan dengan tim khusus untuk meminimalisasi maraknya situs judi,” terangnya.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Anwar Nasihin, S.Kom., M.Si., memberikan penjelasan mendalam mengenai tanda-tanda kecanduan judi online.
Menurutnya, ciri-ciri tersebut antara lain ketidakmampuan untuk berhenti berjudi, menggunakan uang dari sumber ilegal untuk berjudi, kebohongan demi berjudi, dan masalah finansial yang semakin memburuk.

Ia juga menyoroti dampak serius dari kecanduan judi online, mulai dari stres berat, konflik dalam hubungan pribadi, hingga isolasi sosial.

Langkah-langkah praktis untuk mengatasi kecanduan judi online papar Anwar, meliputi kesadaran akan masalah kecanduan, menyusun rencana berhenti berjudi, membatasi akses ke situs perjudian, mencari dukungan dari orang terdekat atau profesional, serta terus berjuang meski menghadapi godaan untuk kembali berjudi.

Sementara itu, Guru Pedamping Wahyu Hadiyana menuturkan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kualitas pembelajaran peserta didik dalam kurikulum merdeka di SMAN 1 Cilimus.

Hal ini didasarkan pada kalender kademik sekolah. Sekolah mempunyai kegiatan Kokurikuler yaitu penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan pembelajaran lintas disiplin di lingkungan sekitar. kegiatan ini dilakukan dengan menguatkan berbagi kompetensi dalam profil pelajar pancasila.

“Kunjungan ini diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan yang lebih baik mengenai bahaya judi online, sehingga mereka dapat lebih waspada," katanya.

Inisiatif ini lanjut Wahyu, diharapkan mampu mendorong siswa untuk menjadi agen literasi digital bagi teman sebaya dan lingkungan sekitarnya.

Edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya literasi digital, kata Wahyu, demi menciptakan generasi muda yang lebih cerdas dan terlindungi dari ancaman digital seperti judi online.**

Author: Whyr
Editor: Maman Suparman

Bagikan melalui
Berita Lainnya