Diduga Sekolah Lalai Terkait PDSS, 194 Siswa SMAN Cileunyi Terancam Gagal Daftar PTN Melalui SNBP

CILEUNYI, KejakimpolNews.com - Diduga kelalaian sekolah yang telat melakukan finalisasi pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sebanyak 194 siswa SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung terancam gagal daftar ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Meski para orang tua siswa telah melakukan audiensi dengan pihak SMAN 1 Cileunyi dan akan diupayakan berbagai langkah, namun hingga saat ini, para siswa kelas 12 dan ortunya masih resah.

Mereka para orang tua mempertanyakan bagaimana status anaknya yang dikabarkan sempat gagal daftar. Sejumlah orang tua siswa, mengatakan, awalnya para orang tua murid belum mengetahui anaknya gagal masuk PTN melalui jalur prestasi.

Pasalnya pihak sekolah belum memberikan informasi setelah para orang tua memberikan persyaratannya.

"Jujur, intinya memang informasi dari awal sampai saat ini kami tak tahu anak-anak juga memang menunggi. Ternyata yang terkuak adalah di grup whatsApp (WAG) itu gagal gitu," tuturnya, Sabtu (8/2/2025).

Sejumlah orang tua siswa pun mengaku heran beberapa siswa di sekolah swasta dekat wilayah tersebut, seperti SMA Mekar Arum dan Mekar Galih bisa lolos daftar PTN melalui jalur SNBN. Akibatnya para orang tua siswa curiga.

Mereka mengungkapkan, pihak sekolah terakhir memberi kabar bahwa data para siswa sudah terinput dan tinggal finalisasi. Hal ini katanya sempat memberikan ketenangan bagi para orang tua.

"Berikanlah kami ketenangan, artinya kalau sekolah sudah mendaftarkan, sekolah itu masuk ke pusat database di Kemendiknas. Barulah sudah itu terserah fakultas dan universitas dari hasil data-data semua anak-anak yang masuk ke eligible. Nanti kan dia yang sortir. Sekolah hanya tugasnya sampai disana," terangnya.

Menurutnya proses PDSS dibatasi hingga 31 Januari 2025. Lewat dari proses tersebut, katanya para orang tua murid tidak mendapatkan kabar apa-apa dari sekolah. Sehingga beredar kabar bahwa SMAN 1 Cileunyi statusnya tidak selesai pendaftarannya.

"Kami akhirnya minta klarifikasi khawatir tertunda, Desember sampai awal Februari ini ada waktu untuk pendaftaran PDSS sekolah. Ini kan kewajiban sekolah khawatir terlena jadi gagal," harapnya.

Nani Yuningsih, orang tua Najah Nabilah siswa SMAN 1 Cileunyi kelas 12 membenarkan ratusan siswa kelas 12 SMAN Cileunyi dan para orang tuanya resah khawatir gagal daftar ke PTN melalui jalur SNBP.

"Setelah melakukan audensi dengan pihak SMAN 1 Cileunyi dan sekolah pun akan terus melakukan langkah. Meski belum ada kepastian, PSDS kini bisa dibuka dan diisi," kata Nani kepada KejakimpolNews.com, Sabtu (8/2/2025).

Jajang, yang juga orang tua siswa SMAN 1 Cileunyi mengatakan, dikabarkan pihak kementerian akan membuka kembali website untuk pihak sekolah supaya bisa menginput kembali data siswa. Sehingga pihak sekolah, katanya akan terus berkomunikasi dengan para orang tua siswa.

"Saat audiensi kabarnya Kementerian sudah memberikan pencerahan dan ini sudah menjadi tanggung jawab sekolah. Jika data dari sekolah sudah di proses dan selesai, tinggal urusan universitas dan fakultas aja," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Tata Usaha SMAN 1 Cileunyi Daman Darmawan ketika mau dikonfirmasi sejauhmana tindak lanjut masalah tersebut melalui telepun HP nya tak aktif.

Begitu pula ketika ditemui ke SMAN 1 Cileunyi, Daman tak ada. "Pak Daman tak ada kebetulan sedang libur," kata satpam SMAN 1 Cileunyi, Sabtu (8/2/2025).

Akui Lalai

Sebelumnya, Daman mengaku jika ada kelalaian yang dilakukan oleh sekolah. Menurut Daman, sekolah tak bisa menyelesaikan proses pendataan siswa hingga finalisasi.

"Kami informasikan terkait permasalahan PDSS yang ada di SMAN 1 Cileunyi. Ya, memang itu ada keterlambatan input di detik-detik terakhir tidak sampai kepada finalisasi,"ujar Daman kepada wartawan.

Dikatakan Daman, tahapan finalisasi adalah prasyarat untuk bisa masuk di portal khusus untuk masuk perguruan tinggi lewat jalur undangan prestasi. Di antaranya, kata Daman, adalah input raport dari semester 1 sampai semester 5.

"Kebetulan teman-teman di sekolah sudah berusaha keras di akhir. Namun yang hanya tinggal beberapa saat lagi untuk klik finalisasi portal ke klop atau keburu dikunci. Ya, otomatis kami masuk kategori yang gagal finalisasi," terangnya.

Darman pun menilai gagalnya finalisasi tersebut disebabkan karena adanya salah satu siswa yang gagal. Kata dia, dalam sistem tersebut jika ada satu yang gagal, maka semua siswa lainnya pun turut gagal dalam proses tersebut.

"Ternyata di sistem itu sifatnya jibeh (beunang hiji, beunang kabeh). Artinya tidak ter entry satu siswa saja atau tidak selesai, jadi gagal semuanya. Padahal kami punya kuota 194 siswa," ujarnya.

Jadi sambung Daman, pihaknya sedang meng-entry di semester 3 untuk beberapa siswa. Tim teknis, lanjut Daman yang tahu lebih hal tersebut hanya beberapa orang saja.

"Itu sudah semua tinggal diklik sebetulnya. Diakui, ya mungkin karena keterbatasan SDM sehingga dampaknya seperti ini," bebernya.

Pihak SMAN 1 Cileunyi pun langsung berupaya datang ke Kemendikti dan Kemendikdasmen. Pada kesempatan tersebut belum ada titik temu. Selanjutnya beberapa hari setelah beraudiensi dengan DPR RI komisi 10.

"Saat itu, aspirasi kami sampaikan agar dibuka. Hanya beberapa saat dan mereka bilang akan disampaikan nanti  kepada menteri bahkan akan dibahas di tingkat komisi untuk dibahas dengan pihak terkait,"ungkap Daman.

"Pihak SMAN Cileunyi terus melakukan pemantauan di website PDSS. Selanjutnya, saat ini bisa diperkanankan untuk melakukan finalisasi,"ujarnya.

Sehingga ungkap Daman, jika portal tersebut telah bisa dibuka, para siswanya bisa daftar jalur tersebut.

"Terkait hal itu, kami mengundang orang tua siswa. Kami ingin menyampaikan bahwa hal tersebut bagi kami ini mungkin musibah dan sampaikan di forum. Ini kesalahan kami," tutup Daman.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan