Remaja Siswi MTs Ditemukan Tewas Tergantung, Diduga Bunuh Diri Akibat Perundungan

foto

Ilustrasi

Ilustrasi gantung diri.

SUKABUMI, KejakimpolNews.com - Seoreang gadis remaja suswi sebuah Madrasah Tsanawiyah di Sukabumi ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, tubuhnya tergantung dengan tambang mengikat leher.

Diduga siswi berinisial A (14) ini tak tahan menghadapi bullying atau perundungan. Dan motif ini kini tengah didalami Polres Polres Sukabumi.

Dugaan kuat karema bullying atau perundungan, mengarah kepada kematian yang diduga menjadi bunuh dirinya gadi A yang tercatat sebagai siswa Mts Negeri di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

Korban sendiri ditemukan dalam kondisi telah tak bernyawa di rumahnya pada Selasa malam (28/10).

Kasatreskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, Kamis (10/10/10/2025) membenarkan kejadian tersebut. Kini pihaknya tengah melakukanpenyelidikan begitu menerima laporan dari keluarga korban.

“Kami baru menerima laporan dari keluarganya, langsung kami melakukan penyelidikan dugaan bullying,” ujar Kasatreskrim

Korban, yang merupakan siswi kelas VIII, pertama kali ditemukan oleh neneknya sekitar pukul 23.15 WIB. Si gadis remaja itu tergantung dengan leher terikat kain di kusen pintu kamarnya. Saat kejadian, di rumah hanya ada ibu dan nenek korban.

Di tengah peristiwa tragis ini, beredar luas sepucuk surat tulisan tangan yang diduga kuat dibuat oleh korban. Kasatreskrim menyatakan polisi akan memastikan keaslian surat tersebut.

Dalam surat itu, korban menuliskan permintaan maaf kepada orang tua dan keluarga, serta guru di sekolahnya. Namun, yang menjadi perhatian utama adalah ungkapan perasaan sakit hati yang mendalam akibat omongan dan sikap teman-teman di kelasnya. Korban juga mengungkapkan keinginannya untuk pindah sekolah yang terhalang oleh kondisi finansial orang tua.

Sementara itu, pihak sekolah, melalui Kepala Sekolah MTsN 3 Kabupaten Sukabumi, Wawan Setiawan, menyampaikan rasa duka cita atas berpulangnya siswi tersebut.

Wawan menyatakan bahwa A dikenal sebagai siswi yang aktif di sekolah, termasuk mengikuti kegiatan Pramuka dan bahkan menjadi petugas pengibar bendera pada hari Senin sebelum kejadian. Pada hari Selasa, korban sempat mengikuti upacara Sumpah Pemuda namun meminta izin pulang lebih awal karena alasan sakit perut.

Pihak sekolah membantah pernah menerima aduan maupun tanda-tanda bahwa korban mengalami tekanan atau perundungan dari teman-temannya.

“Jadi tidak ada keluhan apa-apa, tidak ada aduan apa-apa atau tidak ada apa pun yang mendapatkan tekanan dari teman-temannya,” klaim Wawan.

Ia menegaskan bahwa MTsN 3 Kabupaten Sukabumi adalah sekolah ramah anak dan inklusif yang menolak segala bentuk kekerasan dan perundungan. Pihak sekolah telah menggelar rapat internal dan menyatakan siap bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian.

“InsyaAllah kita akan kooperatif, kita akan memberikan informasi yang sangat terbuka, tidak ada ditutupi, tidak ada yang didramatisir,” tutupnya.**

Author: Sonni Hadi
Editor: Sonni Hadi

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Pemotor Wanita Tanpa Helm Nekat Melintas di Tol Japek, Ini Kata Kainduk PJR
Pohon Tumbang dan Angin Kencang Kerap Terjadi, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem
Diganti Adam Alis, Saddil Ramdani Mengamuk Namun Belakangan Minta Maaf
Motor Boks Roda Tiga Pembawa 156 Paket MBG Terjun ke Jurang, Pengemudinya Terluka
Robohnya Surau Kami
Qiu Qiu
Slot777
BandarQQ
PKV Games
DominoQQ
DivaQQ
dewa qiu qiu
DominoQQ
Dewa Qiu Qiu Online
qiu qiu online
https://heylink.me/qiu-qiu-88/
Cuanwin77
BandarQQ
BandarQQ
Qiu Qiu
BandarQQ
Slot Bet 200
Qiu Qiu
Slot777
BandarQQ
PKV Games
DominoQQ
DivaQQ
dewa qiu qiu
DominoQQ
Dewa Qiu Qiu Online
qiu qiu online
https://heylink.me/qiu-qiu-88/
Cuanwin77
BandarQQ
BandarQQ
QiuQiu
QiuQiu
BandarQQ
Slot Bet 200