Diungkap Bupati DS

BUMDes di 273 Desa di Kab. Bandung Hanya 5 Persen yang "Sehat", 95 Persen?

foto

Istimewa

Bupati Bandung, Dadang Supriatna (membelakangi lensa) memberikan arahan pada sosialisasi pengembangan BUMDes, di Sutan Raja Soreang, Kamis (6/9/2024).

SOREANG, KejakimpolNews.com - Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengungkapkan Badan Usaha Miliki Desa (BUMDes) yang dinyatakan sehat baru sekitar 5 persen dari jumlah 273 desa.

Padahal menurutnya, potensi BUMdes sangat besar untuk dapat meningkatkan kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desanya.

"Terus terang saja, tadinya saya ingin menyimpan uang pinjaman modal bergulir tanpa jaminan tanpa bunga itu di BUMdes. Setelah dikroscek, ternyata baru 5 persen saja BUMdes yang sehat dari jumlah 273 desa," ungkap Bupati Bandung saat memberikan arahan pada sosialisasi pengembangan BUMDes, di Sutan Raja Soreang, Kamis (6/9/2024).

Padahal menurut pemikirannya, dengan dibentuknya BUMdes diharapkan desa bisa mendapatkan penambahan pendapatan dan mampu mengelola potensi dari masing-masing desa.

Bumdes kata Kang DS sapaan Dadang Supriatna ini, dibuat dengan harapan dapat membantu pemerintah dalam rangka percepatan ekonomi dan memajukan masyarakat, serta mampu melakukan inovasi untuk kemajuan desa.

"Nah, pertanyaannya apakah BUMdes sudah bisa melaksanakan tujuan dibentuknya BUMdes tadi? Saya kira ini harus dievaluasi," kata Kang DS.

Jangan hanya gayanya saja di tiap desa ada BUMdes, kata bupati, tapi kemampuan dalam rangka membuat Kelompok Usaha Bersama (Kube) saja tidak mau. Bahkan posisi BUMdes kebanyakan kini malah cenderung merugi setiap tahunnya.

"Padahal kita sudah mempersiapkan anggaran berapapun kebutuhan BUMdes, kita akan cover. Kita sudah menyimpan Rp70 miliar di BPR Kerta Raharja dan Bank bjb untuk program pinjaman dana bergulir tanpa bunga tanpa jaminan, silakan kolaborasikan dengan BUMdes," kata Kang DS.

BUMdes diharapkan bisa berinovasi membuat program kerjasama dengan BUMD milik Pemkab Bandung yang lainnya selain BPR, baik dengan Perumda Air Minum Tirta Raharja untuk bidang air minum, maupun PT Bandung Daya Sentosa untuk bidang pertanian.

"Jadi, saya kira bahwa kalau berbicara masalah BUMdes, bisakah para pengurusnya itu mempunyai pemikiran-pemikiran dan karakter entrepreneur, punya pemikiran jadi pengusaha? Karena sampai saat ini jujur saya sampaikan, BUMDes ini peranannya belum ada yang maksimal," kata Kang DS.

Bupati Bedas pun berharap BUMdes betul-betul bisa diandalkan di desanya masing-masing. Hal itu bisa dilakukan dengan peningkatan SDM yang paham digitalisasi, memahami tugas pokok dan fungsinya.

"Jadi, berikanlah pengelolaan BUMdes ini kepada orang yang profesional. Ke depan kita akan lihat dan memberikan reward and punisment kepada Bumdes. Bagi yang berprestasi kita berikan reward. Sebaliknya bagi yang mengecewakan kita berikan punishment," tandasnya.

Selain itu dengan pengelolaan big data, adanya riset kajian, membangun institusi yang kuat dan pengelolaan keuangan yang baik.

"Karena itu saya mengajak kepada seluruh pengurus BUMDes di Kabupaten Bandung, yuk kita sama-sama bangkit, jangan terlalu lama kita tidur," seru Kang DS.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Kabupaten Bandung Barat Dapat Penghargaan JDIHN dari Kemenkumham
Yuk Ikutan Lomba Foto Bandung Great Sale, Simak Waktu dan Ketentuannya!
Nikmati Diskon Hingga 80 Persen Untuk Fesyen dan Kuliner di Bandung
Peringati HKG ke-52, Bupati Bandung:Jangan Lepas Peranan PKK dalam Pembangunan
Baligo "Bedas Lanjutkan", "Alus Pisan" Marak dan Dugaan Kades di Cileunyi Main Mata