Warga Pasirimpun Sambut Gembira Ojol dan Opang Boleh Masuk Menjemput dan Mengantar Penumpang

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Usai bentrok antara ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) Jumat 6 September malam lalu dan berlanjut Sabtu 7 September siang, kini suasana di Jalan Pasirimpun/Jalan AH Nasution, Sukamiskin Bandung kondusif.

Bahkan sesuai kesepakatan kedua belah setelah dimediasi Kapolsek Antapani Kompol Yusuf Tojiri, kini jalur Jalan Pasirimpun menjadi "zona hijau". Artinya ojol baik roda dua atau roda empat boleh masuk ke jalan ini membawa dan mengangkut penumpang.

Seperti diketahui pada bentrok Sabtu siang lalu sekira pukul 10:00 ratusan pengemudi ojol kembali mendatangi opang di Jalan Pasirimpun, mereka menuntut pelaku oknum opang yang diduga telah menganiaya pengemudi ojol, segera ditindak.

Saat itu Kapolsek Antapani, Kompol Yusuf Tojiri turun langsung menengahi kedua belah pihak. Selanjutnya keduanya dimediasi. Akhirnya setgelah berembuk mereka sepakat membuat pernyataan damai.

"Sudah dimediasi mudah-mudahan ada solusi terbaik," ucap Kapolsek Antapani, seraya mengimbau agar kejadian serupa tak kembali terulang di kemudian hari. Yusuf mengajak agar opang dan ojol bisa menahan diri untuk tidak terpancing emosi.

Kedua belah pihak berjanji takkan main hakim sendiri, dan jalur Pasirimpun pun kini bebas dilalui ojol dan opang tanpa saling hambat, apalagi disertai main hakim sendiri.

Kepada ratusan pengemudi ojol yang datang menggeruduk, Kapolsek kembali mengingatkan untuk tidak main hakim sendiri. kejadian ini karena kesalahpahaman, kata Kapolsek. Tak ada niat berebut rezeki yang ada juga bukan penganiayaan.

Kapolsek mengungkap, awalnya seorang pengemudi Ojol membawa penumpang dari Husein Sastranegara ke Cibiru. Namun di Jalan Pasirimpun Maps-nya mengarahkan ke Pasirimpun.

Karena pengemudi ini belum hafal jalan maklum orang Ciamis, iapun berbelok. Di saat itulah ia ditahan seorang pengemudi opang hingga terjatuh. Dan kontan berita ini sampai di media sosial baik WA maupun Instagram dengan narasi penghaniayaan, akibatnya Jumat malam itu pangkalan ojek digeruduk massa pengemudi ojol.

Disambut warga

Adanya keputusan jalur Jalan Pasirimpun menjadi zona hijau, artinya boleh dilalui kendaraan ojek atau taksi online dan sejenisnya, disambut warga. Mereka menyambut gembira dengan cara ditulis dalam spanduk dan banner dan mereka pasang di mulut kompleks-kompleks perumahan di jalur Jalan Pasirimpun yang jumlahnya puluhan perumahan. 

Ada spanduk yang berbunyi "Kami warga BCV1, BCV2, Bukit Padjadjaran, Citra Wanagas, Green Pasirimpun, Grand Panoramic, Green Garden Views, Sayana Terrace House, dan Taman Melati, bebas memilih moda transportasi apapaun (ojol, opang, taksi dll).

Warga juga mengecam keras segala bentuk tinakan main hakim sendiri dan premanisme. Pernyataan itu bahkan disebarluaskan di media sosial di antaranya melalui akun "Baraya Indriver Bandung", baik melalui WhatsApp (WA), FaceBook (FB) maupun Instagram (IG).

Dalam narasinya tertulis, "Warga Pasirimpun mulai bersuara, hayang jiga daerah lain tina milih armada angkutan transportasi, bebas memilih 2024 berpikir maju zaman era teknologi".

Di bawahnya terpampang spanduk dan banneryang dipasang di mulut kompleks-kompleks perumahan yang menyatakan bahwa warga bebas memilih moda transportasi apapun juga, mulai opang, ojol, taksi dan lain sebagainya tanpa adanya main hakim sendiri dan premanisme.**

Author: Sonni Hadi
Editor: Sonni Hadi