Tiket Mahal Utang Membengkak, Whoosh Kereta Cepat Tapi Tak Praktis Bahkan Layananpun Tak Memuaskan

foto

Yayan Sofyan

Kereta ceat Whoosh, cepat tapi tak efektif, hanya utangnya saja yang membengkak.

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Pemerhati transportasi, Muhamad Akbar mengatakan, keberadaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang diberi nama Whoosh, dinilai tidak praktis untuk kondisi masyarakat saat ini.

"Cepat tapi tidak praktis, hanya utangnya saja yang membengkak. Nyatanya, Whoosh hadir dengan segmentasi yang jelas bukan untuk semua kalangan," katanya, Selasa (28/10/2025).

Akbar mengungkap, alasan kenapa penggunaan Whoosh dinilai tak praktis. Sebab, dari tarif yang tergolong premium dan lokasi stasiun yang jauh dari pusat kota, menjadi salah satu faktor jika KCJB belum siap digunakan oleh semua kalangan.

"Tarif premium dan lokasi stasiun yang jauh dari pusat kota, ditambah integrasi antarmoda yang masih terbatas, membuat kereta cepat ini lebih cocok untuk segmen tertentu," terangnya.

Oleh karena itu, menurut Akbar meski Whoosh telah hadir dengan tujuan untuk mendukung kepentingan sosial, namun faktanya para pekerja yang harus pulang-pergi Jakarta-Bandung, tak memilih KCJB sebagai transportasi mereka.

"Tak heran bila para pelaju harian tetap setia pada travel (shuttle) atau bus antarkota," bebernya.

"Alasannya sederhana, selain lebih terjangkau, pilihan moda tersebut menawarkan fleksibilitas jadwal dan layanan door-to-door, yang memberikan kepraktisan yang sulit tergantikan," sambung Akbar.

Di sisi lain, menurutnya, pengguna kendaraan pribadi sampai saat ini juga belum banyak beralih ke transportasi umum.

Akbar menjelaskan, alasan belum banyak masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, karena daya tarik utama tetap pada kebebasan mobilitasnya.

"Mereka bisa berangkat sesuka waktu, mampir di mana saja, serta membawa barang tanpa batasan," jelasnya.

Tak hanya itu, meski Whoosh digadang-gadang sebagai kereta cepat, namun ujar Akbar, tawaran waktu 45 menit di atas rel untuk perjalanan Jakarta-Bandung dinilai kurang menggiurkan.

"Terasa kurang menggiurkan ketika dihadapkan pada tarif tinggi, waktu tunggu, dan kerepotan akses menuju stasiun," ujarnya.

"Yang ironis, kecepatan tinggi Whoosh itu pun kehilangan makna ketika perjalanan dihitung dari rumah hingga tujuan akhir, total perjalanan justru kerap tak jauh beda dengan berkendara pribadi. Belum lagi terhimpit yang sangat besar," pungkas Akbar.**

Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Kejari Kuningan Didemo Lagi, PMII dan GMNI Masih Mempersoalkan Kasus Kuningan Caang
Feri Nekat Loncat dari Lantai 10 Apartemen Jatinangor Menimpa Mobil Usai Cekcok dengan Kekasihnya
Banjir Menerjang Dayeuhkolot, Ratusan Rumah dan Jalan Raya Terendam Air
Rakor KPK dan Pemkot Bandung Perkuat Integritas ASN Dalam Pemberantasan Korupsi
Didin Pejalan Kaki Yang Terserempet Truk Pengangkut 12 Ekor Sapi di Nagreg Akhirnya Meninggal Dunia
Qiu Qiu
Slot777
BandarQQ
PKV Games
DominoQQ
DivaQQ
dewa qiu qiu
DominoQQ
Dewa Qiu Qiu Online
qiu qiu online
https://heylink.me/qiu-qiu-88/
Cuanwin77
BandarQQ
BandarQQ
Qiu Qiu
BandarQQ
Slot Bet 200
Qiu Qiu
Slot777
BandarQQ
PKV Games
DominoQQ
DivaQQ
dewa qiu qiu
DominoQQ
Dewa Qiu Qiu Online
qiu qiu online
https://heylink.me/qiu-qiu-88/
Cuanwin77
BandarQQ
BandarQQ
QiuQiu
QiuQiu
BandarQQ
Slot Bet 200