Soal Kantor Desa Cinunuk dan 3 SD serta Puskesmas Berdesakan, Ini Kata Riki Ganesa

Yayan Sofyan
Riki Ganesa pada reses masa sidang 1 tahun 2025 anggota DPRD Kab. Bandung Fraksi Golkar
CILEUNYI, KejakimpolNews.com -Terkait kondisi Kantor Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang lahannya satu hamparan dengan SDN 1 Cinunuk, 2 dan SDN 7 Cinunuk serta Puskesmas mengemuka saat reses anggota DPRD Kabupaten Bandung, Sabtu (8/11/2026).
Reses masa sidang 1 tahun 2025 ini digelar Riki Ganesa, anggota Fraksi DPRD Kabupaten Fraksi Golkar di Aula Karya Rahayu, Kampung Cipondoh RW 06, Desa Cinunuk.
Di hadapan Kades Cinunuk, Edi Juarsa, Ketua BPD Cinunuk, Setiawan, sejumlah tokoh masyarakat dan para kader Golkar se dapil 3, Riki menyebut persoalan tersebut jadi masukan, dicatat dan segera ditindaklanjuti.
"Jadi catatan dan segera ditindaklanjuti. Kita dorong dan secepatnya dinas terkait mencari langkah terbaik," kata anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bandung ini menjawab curhatan salah seorang warga Cununuk masalah tersebut saat reses.
Diungkapkan Riki yang juga anggota Badan Anggaran (Bangar) DPRD Kabupaten Bandung asal Cinunuk ini, ia mengakui jika kondisi sekitar kantor desa, 3 SD dan puskesmas memang sudah berdesakan di lahan sempit yang tanahnya satu hamparan.
"Ya, harusnya untuk menunjang kenyamanan dan keamanan di sarana pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat tidak seperti itu (berdesakan). Apalagi kantor desa harus "genah merenah tumaninah", tidak "pasesedek" dengan bangunan lain,"ungkap Riki.
Sebenarnya, kata Riki, kondisi kantor desa yang berdempetan dengan 3 SD dan puskesmas pernah dibahas.
"Dulu sempat dibahas Puskesmas Cinunuk diwacanakan akan pindah ke lahan fasos/fasum Kompleks Permata Biru RW 24. Kita akan kros cek kembali sejauhmana terkait wacana tersebut,"pungkas Riki.
Diberitakan, kondisi Kantor Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang kini berdesakan (berdempetan) dengan 3 SD dan puskesmas menjadi sorotan masyarakat.
Bagaimana tidak, gedung kantor pemerintan, sarana pendidikan dan sarana pelayanan kesehatan yang dibangun di tanah aset desa ini, dinilai sudah 'heurin', bahkan 'pasesedek'.
Selain hiruk pikuk masyarakat ke kantor desa dan ke puskesmas, juga ditambah dengan ratusan murid-murid 3 SD saat masuk dan pulang sekolah serta para pengantarnya.
Kondisi kian parah, karena lahan parkir, tepat pinggir jalan raya yang volume kendaraannya padat sangat sempit. Jangankan untuk parkir mobil, motor pun di depan kantor desa dan Puskesmas sangat1 sulit untuk parkir. Apalagi lahan parkir di depan puskesmas sebagian lahannya digunakan tempat tunggu pasien dan pengantarnya. Sementara di jalan Cijambe penuh pedagang jajanan murid SD.
"Sudah parah dan tak layak lagi. Ada Kantor desa, 3 SD dan puskesmas kian 'heurin" dan 'pasesedek'. Harus terpisah, mana yang harus pindah," kata sejumlah warga Desa Cinunuk, Sabtu (8/11/2025).
Berdasarkan pantauan, kondisi parah terlihat di Puskesmas. Selain lahan parkir bersatu dengan tempat tunggu pasien, di dalam ruang pelayanan pasein berdesak-desakan. Bahkan, sejumlah ibu-ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui) harus berdiri karena tak kebagian tempat duduk.
Sementara itu, Kades Cinunuk, Edi Juarsa tak membantah jika lingkungan sekitar kantor desa, 3 SD dan Puskesmas saat sudah tak nyaman dan sangat berdesakan. Bahkan, kata Edi, sudah banyak masukan dan keluhan dari masyarakat.
"Lahan yang dibangun kantor desa, 3 SD dan Puskesmas tanahnya merupakan aset desa," ujar Edi.
Tanah milik desa ini, sambung Edi, luas 450 m2 dibangun kantor desa, 1.110 m2 puskesmas dan 360 m2 dibangun 3 SD. Termasuk kantor kios dan BUMDes 110 m2.
"Berharap saja kondisi ini jadi masukan dinas terkait dan dicarikan solusi agar warga datang ke desa, SD dan puskesmas bisa nyaman serta aman. Tahun 2024 ada survey dari dinas terkait," ungkap Edi.**
Author: Yayan Sofyan
Editor: Yayan Sofyan
