Bangun Kampung Haji dan Bandara Taif, Oleh-Oleh Menag dari Arab Saudi

foto

Foto: Kemenag RI.

Menag Nasaruddin Umar dan Karo HKP Akhmad Fauzin

JAKARTA, KejakimpolNews.com -- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah kembali ke Indonesia setelah mendampingi kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi pada Jumat (4/7/2025).

Pesawat yang membawa Menag mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 04.30 WIB.

Kedatangan Menag disambut oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief serta Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Akhmad Fauzin.

"Alhamdulillah, semua kunjungan berjalan lancar. Bapak Presiden beserta para menteri dan kepala badan yang mendampingi merasa sangat puas dan bersyukur," ungkap Menag Nasaruddin.

Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini menghasilkan sejumlah capaian penting, terutama dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Fokus utama pertemuan adalah penguatan kerja sama Indonesia dan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

"Semua permintaan Bapak Presiden mendapat respons yang sangat positif dari Kerajaan Arab Saudi, khususnya dari Yang Mulia Pangeran Muhammad bin Salman," terang Menag.

Apresiasi Arab Saudi

Salah satu poin penting yang disampaikan Pangeran MBS adalah apresiasi Arab Saudi terhadap pelaksanaan haji oleh Indonesia.

Menurut MBS, jemaah Indonesia yang merupakan jemaah haji terbanyak di dunia, memberikan kontribusi positif karena dikenal taat aturan dan santun. Selain itu, sistem pelayanan haji Indonesia dinilai sudah sangat terstandar.

"Jemaah haji Indonesia dikenal sangat taat peraturan, santun, dan sistem pengelolaan haji yang diterapkan pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun dinilai sudah sangat standar. Oleh karena itu, penyelenggaraan haji tahun ini pun diapresiasi dan diharapkan akan terus dibenahi menjadi lebih baik lagi," jelas Menag.

Bandara Alternatif dan Kampung Haji

Menag Nasaruddin melanjutkan, Presiden Prabowo juga mengusulkan adanya bandara alternatif selain Jeddah dan Madinah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi antrean penerbangan jemaah dan mempersingkat masa tinggal mereka di Arab Saudi.

Masa tinggal yang lebih singkat ini diharapkan dapat berdampak signifikan pada pengurangan biaya haji.

"Kita bisa menggunakan bandara lain, misalnya bandara internasional yang ada di Taif, yang jaraknya kurang lebih 100 km dari Makkah. Itu juga dipertimbangkan oleh Kerajaan," kata Menag.

Selain itu, Presiden Prabowo juga meminta kemungkinan pembangunan perkampungan haji di Kota Mekkah. Permintaan ini langsung ditanggapi positif oleh MBS.

"Insya Allah, sesampainya di tanah air nanti, kami akan membentuk tim untuk mempersiapkan segala sesuatunya karena memang kami sudah menyiapkan beberapa alternatif. Bapak Presiden juga sudah memberikan kecenderungan alternatif-alternatif mana yang paling produktif," jelas Menag.

Kesempatan Bersejarah di Ka'bah

Di luar pertemuan bilateral, Kerajaan Arab Saudi juga memberikan kesempatan istimewa bagi Presiden Prabowo dan jajarannya untuk masuk ke dalam Ka’bah, salat di empat penjuru dalam Ka’bah, melakukan tawaf yang dipercepat, serta sa’i menggunakan kereta.

"Kami juga diberi waktu yang leluasa untuk berdoa di depan Ka’bah dan mencium Hajar Aswad dengan tenang. Semua ini kami lakukan sembari mendoakan untuk kesejahteraan, ketenangan, dan kedamaian bangsa Indonesia. Semoga kunjungan ini membawa keberkahan," pungkasnya.

Editor: Maman Suparman
Source: Kemenag RI

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Serunya Jemaah Haji Berburu Oleh-oleh di Pasar Kakiyah Makkah
Membangun Kampung Haji di Arab Saudi Didukung Penuh Pangeran MBS
Kerajaan Arab Saudi Klaim Keberhasilan Penyelenggaraan Haji 1446 H
Menag Sebut Fase Armuzna Berjalan Baik, Ada Empat Terobosan yang Dilakukannya
Bahas Pembangunan Kampung Haji Indonesia, Presiden Prabowo Didampingi Menag Terbang ke Arab Saudi
slot gacor