Duh...! Sudah 5.000 Siswa Keracunan MBG

  • Ridhazia
  • Selasa, 23 September 2025 | 17:03 WIB
foto

Yayan Sofyan

Siswa yang menjadi korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor Kab. Bandung Barat terus bertambah.

Catatan RIDHAZIA
(Wartawan Senior)

MAKSUD baik Presiden Prabowo Subianto meningkatkan gizi siswa sekolah di Tanah Air tidak cukup. Padahal lebih 1 miliar porsi makanan sudah disajikan.

Buktinya, alih-alih sehat jumlah siswa keracunan massal setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) terus menerus bertambah. Bahkan, seluruh dapur MBG dimana terjadi keracunan ditutup sementara.

5.000 siswa keracunan!

Sejak MBG diluncurkan pada awal tahun ini, jumlah korban keracunan tidak diketahui secara pasti. Tapi dikisaran 5.000-an siswa.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari mengakui data itu setelah mendapat laporan dari tiga lembaga pemerintah yaitu BGN, Kementerian Kesehatan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan data yang berbeda.

Angka serupa tidak berbeda dengan di versi koalisi masyarakat sipil, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), yang mencatat data keracunan menu MBG sebanyak 5.360 orang.

Jumlah korban sebanyak itu berpotensi bertambah dan bisa lebih besar karena pihak sekolah menutup diri kasus keracunan tersiar di ruang publik.

Sedangkan total sajian makanan keracunan masih dikisaran 4.711 porsi dari 1 miliar porsi yang sudah dimasak selama 9 bulan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini.

Penyebab

Sedangkan penyebab pasti kasus keracunan menu MBG masih di teleti secara laboratorium. Untuk sementara, keracunan diguga terkait higienitas makanan, suhu makanan dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang dari petugas, dan ada indikasi sebagian disebabkan alergi pada penerima manfaat.

Bukti Kegagalan

Keracunan menjadi bukti kegagalan tata kelola MBG yang dikendalikan BGN. Kalau hanya sekali, mungkin bisa disebut kesalahan teknis. Tapi bila ribuan anak menjadi korban di banyak tempat, ini jelas kesalahan sistemik. Bahkan potensial sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa)

Insiden berulang ini telah menjadikan MBG sebagai ancaman serius bagi keselamatan siswa. Alih-alih meningkatkan gizi dan kesehatan, justru menjerumuskan anak ke dalam penderitaan dan risiko kehilangan nyawa.

Tunda dan Evaluasi

Agar tidak terulang, semestinya Presiden Prabowo yang menginisiasi program MBG menghentikan sementara untuk menemukan formula yang aman ketimbang memakan korban kematian.

Dan, polisi harus aktif menyelidik kemungkinan tindak pidana dalam kasus MBG dan membawa pelaku ke pengadilan untuk diminta pertanggungjawaban hukum.

Hentikan Sementara

Atas temuan tersebut, JPPI mendesak Presiden Prabowo Subianto menghentikan sementara program MBG dan melakukan evaluasi menyeluruh. Organisasi ini juga menyerukan agar keselamatan anak ditempatkan di atas target politik pemerintah.**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Insiden Merokok di Tanah Banten
Nabi Adam, Menyesal 70 Tahun dan Bertobat 300 Tahun
Rencana Bangun Penjara Koruptor Cuma Air Suam-Suam Kuku
Jer Basuki Mowo Beyo
Ketika Istana "Cabut Nyawa" Wartawan
Qiu Qiu
Slot777
BandarQQ
PKV Games
DominoQQ
DivaQQ
dewa qiu qiu
DominoQQ
Dewa Qiu Qiu Online
qiu qiu online
https://heylink.me/qiu-qiu-88/
Cuanwin77
BandarQQ
BandarQQ
Qiu Qiu
BandarQQ
Slot Bet 200
Qiu Qiu
Slot777
BandarQQ
PKV Games
DominoQQ
DivaQQ
dewa qiu qiu
DominoQQ
Dewa Qiu Qiu Online
qiu qiu online
https://heylink.me/qiu-qiu-88/
Cuanwin77
BandarQQ
BandarQQ
QiuQiu
QiuQiu
BandarQQ
Slot Bet 200