Nabi Adam, Menyesal 70 Tahun dan Bertobat 300 Tahun

Dedi Asikin
Dedi Asikin
Oleh DEDI ASIKIN
(Wartawan Senior)
AWALNYA Adam dan Siti Hawa yang baru diciptakan Allah boleh tinggal di surga. Boleh makan semua makanan surga, kecuali satu pohon jangan didekati. Tapi setan tak berhenti membujuk dengan berbagai reka perdaya (Al Baqarah: 35).
Saat itu ibllis bin setan tak tinggal diam. Syahwat menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan tidak pernah padam. Lagian mereka juga iri hati. Masa mereka yang diciptakan lebih dulu dari api sudah diturunkan ke bumi dan dibenci sementara Adam dan Hawa yang baru dibuat dari tanah, enak-enak di surga.
Dalam Al A'raf 120 iblis menggoda Adam: "Wahai Adam maukah kutunjukan pohon (khuldi) keabadian, yang akan membuat kau diangkat jadi malaikat dan tak 'kan pernah binasa.".
Dan ketika suami istri itu tergopda sang iblis dan nekat memakan buah larangan tiba-tiba aurat mereka berdua terbuka, dan itulah terkadi karena Allah murka.
Lalu seperti disebut dalam al Baqarah 36 Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk menurunkan Adam dan Hawa ke muka bumi sebagai mahluk dzalim. Tiba di bumi yang penuh onak dan duri mereka baru menyesali perbuatannya, dihukum dan dimarahi Allah Swt serta dijauhkan dari RahmatNya.
Ibnu Katsir dalam "Qashawah al Anbiya" menyebut Adam menangis karena menyesali perbuatannya dan penyesalan ini terus berlangsung selama 70 tahun.
Selanjutnya Nabi Adam bertobat memohon ampun dan mendapat kembali rahmat Allah selama 300 tahun. Inilah doa nabi Adam yang kemudian banyak dikuti anak cucu:
"Rabban alamn anfusana wa il lam tagfir lan wa tar-amn lanaknanna minal-khsirn" (Al-A'raf: 23) artinya adalah, "Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi".
Pada akhirnya, berkat ketekunan dan penketulusan bertoba dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Dan Allah mengabulkan permohonan ampun Adam dan istrinya Siti Hawa.
Disebutkan peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 Muharram yang kemudian dikenal sebagai hari Asyura .
Sementara di Indonesia, Presiden Republik Indionesia Prabowo Subianto sedang menunggu permohonan maaf dari para koruptor seraya mengembalikan uang yang sudah dijarahnya, bagai gayung tak bersambut, seperti pantun tak berbalas. Artinya, mana ada koruptor tobat. Tomat kali.
Habis tobat kumat lagi, teriak teman teman di grup diskusi Ngadu Bako.
Ada ada saja presisen PS tuh.
Tomat !!! tomat !!! teriak Boys Iskandar sambil lari keluar warung kopi ( tempat diskusi). **
