Jejak Sejarah Panjang Perjalanan Kereta Api di Indonesia Khususnya di Bandung

foto

Ilustrasi

Lokomotif tua nan antik kini terpajang di halaman Stasiun Kereta Api Bandung.

BANDUNG, KejakimpolNews.com - Kota Bandung tak hanya dikenal dengan kreativitas dan kulinernya, tapi juga tercatat sebagai salah satu pusat penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.

Setiap 28 September, Indonesia memperingati Hari Kereta Api Nasional. Bagi warga Bandung, momen ini punya makna khusus. Kota kembang tak hanya dikenal dengan kreativitas dan kulinernya, tapi juga tercatat sebagai salah satu pusat penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.

Sejarah kereta api di Bandung dimulai pada 17 Mei 1884, ketika jalur Batavia (kini Jakarta)–Bandung resmi dibuka oleh perusahaan kereta kolonial Belanda, Staatsspoorwegen.

Jalur ini bukan sembarangan: rel harus menembus perbukitan dan jurang di Priangan. Untuk itu, Belanda membangun infrastruktur yang jadi mahakarya teknik sipil pada masanya, seperti Terowongan Sasaksaat di Purwakarta dan Jembatan Cikurutug di Cianjur.

Keberhasilan jalur ini membuat Bandung semakin mudah diakses, sekaligus menjadikannya pusat perdagangan hasil bumi Priangan, terutama kopi dan teh.

Setelah jalur Batavia–Bandung, rel diperpanjang ke timur menuju Cicalengka (1889) hingga Banjar (1894). Dari titik inilah Bandung menjelma jadi simpul transportasi utama di Jawa Barat.

Stasiun Bandung, yang berdiri sejak 1884 dan direnovasi bergaya art deco pada 1928, menjadi ikon kota sekaligus pintu gerbang bagi ribuan penumpang setiap harinya.

Kereta dalam Kenangan Warga

Kereta api di Bandung bukan hanya soal rel dan lokomotif. Di masa perjuangan kemerdekaan, jalur kereta dipakai untuk logistik pejuang.

Di era modern, Bandung dikenal dengan kereta legendarisnya, KA Parahyangan, yang menghubungkan Jakarta–Bandung sejak 1971 dan menjadi favorit banyak penumpang sebelum akhirnya digantikan rangkaian Argo.

Hingga kini, naik kereta ke Bandung masih jadi pengalaman tersendiri: melewati jembatan tinggi, sawah menghijau, dan deretan gunung di kejauhan. Perjalanan itu bukan sekadar transportasi, tapi juga perjalanan melintasi sejarah.

Hari Kereta Api Nasional bisa menjadi pengingat bahwa Bandung punya peran penting dalam menghubungkan daerah, menggerakkan ekonomi, sekaligus menyimpan kisah perjuangan bangsa.

Rel tua yang dulu dibangun kolonial kini tetap berfungsi, menyatukan kota-kota dan membawa Bandung tetap terkoneksi dengan dunia luar.**

Editor: Sonni Hadi
Source: Diskominfo Kota Bandung

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Dayungnya Patah, 5 Pemburu Biawak di Citarum Margaasih Tenggelam, 3 Selamat dan 2 Hilang
Keracunan Massal MBG di 3 Sekolah Sumedang, Bupati: Insiden Tak Hentikan Program
Duh...! Menu MBG Diduga Basi dan Bau di Posyandu Cinunuk, Ini Kata Kasi Sosbud dan Kades
Gempar, Warga Dayeuhkolot Kab. Bandung Temukan Mayat Bercampur Sampah di Selokan
Siswa Keracunan MBG Garut Ternyata 150 Orang, 16 di Antaranya Masih Dirawat