Kerbau Bukan Banteng

  • Ridhazia
  • Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:59 WIB
foto

Foto: Wikipedia/istimewa

Banteng

Catatan RIDHAZIA
(Wartawan Senior)

ADA jawaban atas pertanyaan, mengapa PDIP memilih Pramono Anung dan Rano Karno, karena keduanya anak ideologi partai Banteng.

Di luar itu hanya binatang serupaan. Mungkin sapi atau kerbau. Meski terlihat sama, banteng bukan kerbau. Juga bukan sapi.

Binatang berpostur besar itu berkerabat. Sudah ada peneliti yang membuktikan sapi di Indonesia keturunan dari banteng. Tapi justru faktanya kerbau lebih mirip ketimbang sapi.

Fakta lain kerbau dan sapi tidak sedekat banteng dan sapi. Dan, kerabat dekat kerbau itu justru bison, yang berasal dari Amerika Utara dan sebagian Eropa.

Berkelompok Kecil

Dikutip dari All The Differences tersapat perbedaan banteng dan kerbau bisa dilihat dari kekuatan kedua hewan ini dalam bertahan hidup.

Banteng diketahui lebih kuat dibandingkan dengan kerbau. Bisa tetap bertahan hidup dan tahan perubahan cuaca lebih lama tanpa kesediaan pakan yang melimpah.

Kedua hewan yang memiliki bentuk mirip ini rupanya dikenal sebagai hewan yang biasa hidup berkelompok. Namun banteng biasanya akan hidup berkelompok di alam liar sebagai kelompok. Biasnya antara 5 sampai 40 ekor.

Dibedakan dengan kerbau yang bisa berkelompok dan bergerombol bersama sekitar 50 hingga 500 kerbau lainnya.

PDIP itu Banteng

Sejak ada fusi partai tahun 1973 menjadi PDI -- yakni gabungan dari lima partai politik, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik -- PDIP berpisah sebagai partai tersendiri tahun 1999.

Lambang PDIP itu banteng dengan mata merah dan moncong putih berlatar merah dalam lingkaran hitam.

Logo binatang untuk menggambarkan PDIP sebagai partai waspada, berkomitmen pada perjuangan suci, lingkaran hitam menunjukan tidak terputus dan warna merah itu berani.

Kenapa banteng bukan kerbau?

Logo banteng sudah digunakan Partai Nasionalis Indonesia (PNI) yang terinspirasi dari lambang Perhimpunan Indonesia.

Kenapa tidak mengadopsi hewan kerbau menjadi lambang PNI karena kerbau terlalu lunak untuk bangsa Indonesia menghadapi imperialisme dan kolonialisme Belanda. Sedangkan banteng lebih berani dan sigap dalam menghadapi musuhnya.

Sejak itulah partai-partai yang berhaluan nasionalis dan mengeklaim sebagai ahli waris PNI kemudian banyak menggunakan banteng sebagai lambang partai dengan bingkai berbeda.

Kepala banteng bahkan saat itu sempat diusulkan menjadi bagian dari bendera nasional dalam Kongres Rakyat Indonesia 1939 sebagaimana ditulis Sejarawan McTurnan Kahin dalam Nasionalisme dan Revolusi Indonesia.**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Panas lagi MK versus DPR
Waham Megalomania
Relaksasi Mahkamah Konstitusi
Pilkada Beda-Beda Kayak Embe dan Kuda
Anis, Pesona Suara Merdumu