Polda Metro gelar Rekonstruksi Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih

JAKARTA, KejakimpolNews.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (Kacab) Bank BRI di Cempaka Putih, Jakarta.

Rekonstruksi digelar dengan meghadirkan 17 tersangka kecuali seorang lagi yang hingga kini masih buron.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Budi Hermanto, Senin (17/7/25) membenarkan adanya rekonstruksi perkara pembunuhan Kepala Cabang BRI digelar oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya

Rekonstruksi digelar dengan memperagakan 57 adegan. Hadir juga sejumlah keluarga korban, perwakuilan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), jaksa penuntut umum, hingga penyidik POM TNI.

Reonstruksi tutur Kabid Humas, dilakukan untuk menguatkan rangkaian bukti penyidikan, memastikan kecocokan keterangan tersangka, serta menggambarkan secara detail alur peristiwa yang menewaskan Ilham.

Rekonstruksi yang berlangsung di Lapangan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dimulai sekitar pukul 10.40 WIB. Adapun seluruh tersangka dihadirkan oleh tim penyidik.

Di antara tersangka 15 warga sipil, mereka mengenakan baju tahanan berwarna orange dengan kondisi tangan diborgol berinisial C alias K, DH, AAM, JP, E, REH, JRS, AT, EWB, MU, DSD, AW, EWH, RS, dan AS.

Sedangkan dua tersangka lainnya dari oknum TNI mengenakan baju tahanan berwarna kuning yakni Kopda FH, Serka N.

Sejumnlah adegan diperagakan, dimulai dari pertemuan para tersangka Dwi Hartono, Mochamad Nasir, Johanes Joko, dan Antonius Aditya di sebuah kafe kawasan Kota Cibubur.

Selanjutnya para tersangka juga bertemu di sebuah supermarket untuk memberikan sebuah dokumen hingga uang sebagai operasional pekerjaan penculikan.

Adegan beruikutnya yakni pertemuan Dwi Hartono, Antonius, Johanes Joko, Moch Nasir di Alfamidi pada tanggal 18 Agustus 2025. Kemudian Dwi Hartono mengambil uang di ATM dan menyerahkan uang kepada Johanes Joko sebesar Rp30 juta sebagai dana operasional penculikan.

Semua narasi rekonstruksi dibacakan penyidik selanjutnya para tersangka memeragakan setiap adegan.

Rekonstruksi ini merupakan kelengkapan penyidik setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap motif di balik kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta.

Penyidik Polda Metro menyebut, motif utama para pelaku adalah rencana pengalihan dana dari rekening dormant (rekening tidak aktif) ke rekening penampungan yang telah disiapkan.

Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, KBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan, kasus ini bermula dari informasi yang dimiliki tersangka C alias Ken terkait rekening-rekening dorman di Bank BRI.

C kemudian bersama dua rekannya, DH dan AAM bertemu pada 31 Juli 2025 untuk membahas eksekusi penculikan. Dalam pertemuan diputuskan, mereka akan menculik Ilham guna memaksa korban membuka akses dan memberikan rekomendasi atas rekening dorman tersebut.

Rabu, 20 Agustus 2025 itulah eksekusi dilakukan. IIlham diculik di area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur selanjutnya dibawa naik mobil tersangka.

Polisi membagi peran para pelaku dalam empat kluster, yakni otak perencana, eksekutor penculikan, pelaku penganiayaan hingga korban kehilangan nyawa, serta kelompok yang melakukan pembuntutan dan surveilans.**

Author: Maman Suparman