Anung Bukan Anies

  • Ridhazia
  • Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:28 WIB
foto

Foto; Tangkapan layar Youtube

Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.

Catatan RIDHAZIA
(Wartawan Senior)

PDIP telah memastikan bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung yang akan dipasangkan dengan calon wakil gubernur Rano Karno.

Politisi PDIP yang juga mantan Sekjen partai dan Sekretaris Kabinet pemerintahan Jokowi ini menggeser Anies Baswedan. Sedangkan pasangannya Bacawagub Rano Karno adalah mantan Gubernur Banten dan juga aktor. 

Prank Banteng

Berita kepastian Anung bukan Anies ini dianggap publik kalau Ketua Umum Megawati "ngeprank" Anies. Padahal mantan Gubernur Jakarta itu pernah ke markas partai Banteng berbusana warna merah.

Jika Anies

Jika Anies masuk bursa PDIP karena dia popularitas di daerah Jakarta. Namanya siginifikan meraih dukungan publik. Apalagi jika ditambah Rano Karno politisi PDIP, mantan Gubernur Banten dan tokoh Betawi.

Beberapa lembaga survey membuktikan Anies selalu unggul dibandingkan bakal calon lain. Misalnya, hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan Anies memiliki elektabilitas 29,8%, lebih tinggi dari Basuki Cahaya Purnama alias Ahok sebesar 20,0% atau selisih 9,0% saja atau setara bakal calon gubernur dari KIM plus Ridwan Kamil yang hanya tembus 8,5%.

Belum ditemukan data hasil survey serupa jika Anies dibandingkan Pramono Anung, politisi senior PDIP. Menteri Sekretaris Kabinet Presiden Jokowi ini digadang-gadang menjadi alternatif pengganti Anies.

Melawan PDIP

PDIP menunda pencalonan untuk Gubernur Jakarta. Tak terkecuali dukungan pada Anies.
Diduga PDIP memilih akan kader partai karena beberapa alasan.

Pertama, dalam catatan kontestasi Jakarta tahun 2017, pasangan Anies-Sandiaga "menjungkirbalikkan" pasangan calon gubernur yang diusung PDIP Ahok - Djarot.

Kedua, sukses Anis tidak lepas dari dukungan Rizieq Shihab, tokoh Jakarta dengan FPI dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Ormas inilah menjadi mesin politik yang "menghabisi" inkumben Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama. Bahkan mantan Bupati Belitung harus berurusan dengan penjara.**

Bagikan melalui
Berita Lainnya
Waham Megalomania
Kerbau Bukan Banteng
Yahudi, Israil Sing Senes
Pak Polisi Mengapa Harus Refresif?
Hasrat Membenci