Soeharto Pahlawan!?

Foto : Istimewa
Soeharto saat menhadapo Serangan Oemoem 11 Maret bersama Jenderal Soedirman.
Catatan RIDHAZIA
(Wartawan Senior)
JENDERAL Besar bintang 5 Soeharto dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin 10 November 2025.
Sebelum dan sesudahnya pengukuran, dukungan dan penolakan tiada hentinya. Terutama penolakan dari kalangan aktivis gerakan sipil.
Sejumlah tokoh dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, politisi, hingga ahli hukum, menyuarakan keberatan.
Kelompok ini menilai,.penganugerahan kepahlawanan mantan Presiden ke-2 Republik Indonesia menjadikan jasa sebagai dalih untuk menutupi atau mengaburkan kesalahan sejarah sama saja dengan menyuntikkan bius amnesia ke tubuh bangsa.
Hasil Survei
Sebelum Istana mengukuhkan kepahlawanan Suharto, sebuah lembaga survey yaitu KedaiKOPI merilis hasil survei.
Hasilnya, 87,7% publik Indonesia mendukung Presiden RI kedua Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.Hanya 15,7% yang tidak mendukung dan 3,6% tidak tahu .
Survei dilaksanakan dengan metode CASI (Computer Assisted Self Interviewing) pada 5-7 November 2025 itu melibatkan 1.213 responden.
Koq bisa?
Penguasa Orde Baru selama 32 tahun itu mendapat dukungan besar dari publik, karena dianggap berhasil menjaga kelangsungan pembangunan negara setelah terpuruk selama era Orde Lama.
Salah satu keberhasilan yang menonjol antara lain swasembada pangan, stabilitas politik, dan harga kebutuhan pokok yang terjangkau rakyat.
Padahal pada saat peralihan kekuasaan dari Presiden Soekarno keadaan negara nyaris bangkrut. Bahkan mendekati keruntuhan.
Pada puncak krisis tahun 1965, inflasi di Indonesia menyentuh angka sekitar 594% yang membuat nilai mata uang rupiah jatuh drastis dan daya beli anjlok.
Serangan 1 Maret 1949
Serangan Umum 1 Maret 1949 dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto menjadi jasa yang dipertimbangkan.
Perwira menengah itu sebagai pemimpin lapangan di sektor barat, dengan Panglima Besar Jenderal Soedirman sebagai pemimpin tertinggi yang memerintahkan serangan tersebut.**
